Jambi, Oerban.com – Siapa sebenarnya yang diuntungkan atas polemik antara Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Nikita Mirzani (NM) kini masuk wilayah hukum, sebab masing-masing pihak saling melaporkan kasusnya kepada pihak kepolisian. (17/11/2020)
Saling lapor tersebut berawal dari cuitan NM tentang HRS yang dianggap meremehkan HRS dengan mengatakan “sebagai tukang obat”. Pihak HRS tidak terima dengan cuitan NM, dan melaporkan NM ke pihak kepolisian. Sementara pihak NM melaporkan balik HRS dengan alasan pencemaran nama baik, karena dikatakan lonte.
Ungkapan lonte disampaikan oleh pendukung HRS, Ustaz Maaher At-Thuwailibi dengan menyebut Nikita Mirzani lonte dan penjual selangkangan. Maaher bahkan mengancam akan mengepung rumah Nikita Mirzani dengan 800 orang pasukan pendukung Habib Rizieq melalui akun youtube.
Kini, status laporan HRS telah ditolak pihak kepolisian dengan alasan tidak cukup bukti. Atas kondisi itu, pihak HRS akan melengkapi kekurangan dan membuat laporan terbaru.
Ketua Forum Masyarakat Pecinta Ulama (FMPU) Mengatakan bahwa laporan mereka masih kurang bukti. “Ada beberapa hal yang harus kita lengkapi dulu,” ujar Sofyan. Selain ujaran kebencian, FMPU juga mengadukan dugaan perbuatan asusila terhadap Nikita Mirzani.
Namun, laporan tersebut juga ditolak. “Harus ada yang kita lengkapi biar ada unsur-unsur yang mengarah ke Undang-Undang Pornografi-nya,” ucap Muhammad Sofyan.
Rencananya dalam waktu dekat FMPU akan membuat laporan baru terhadap Nikita Mirzani. “Nanti akan kami persiapkan dalam waktu dekat,” kata Sofyan.
Sementara pihak NM melaporkan HRS ke Polda Metro terkait pencemaran nama baik karena dikatakan lonte oleh Ust Maheer dan ceramah HRS yang mengarah ke dirinya, termasuk juga ancaman yang mengatakan akan mengepung rumah NM.
“Kalian melakukan anarkis siap2 terima risikonya. Lagian ngapain pada ngancem gue di media sosial. Kan bisa banget gue laporin ke polisi dgn gampang. Kadang suka gak pke otak sih. Suka heran,” tulis Nikita di Insta Stories miliknya.
Penulis : Tim Redaksi
