Sarolangun, Oerban.com – Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Sarolangun memadati Aula SMAN 1 Sarolangun dalam kegiatan seminar dan training motivasi bertajuk TEGAS (Teman Gaul Anti Sesat). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Pelajar Remaja Jambi (FPRJ) Cabang Sarolangun, dengan mengangkat tema “Katakan Tidak pada Judi Online”.
Acara yang digelar pada Minggu (25/5/2025) pagi tersebut menghadirkan motivator muda Jambi, Muhammad Agus Saputra, yang membakar semangat peserta dengan pesan-pesan inspiratif seputar bahaya judi online dan pentingnya mengejar kesuksesan dengan cara yang bersih dan bermartabat.
“Pelajar harus berani katakan tidak pada judi online. Kalau kita biarkan diri larut, maka masa depan bisa hancur bahkan sebelum dimulai,” tegas Agus.
Dalam penyampaiannya, Agus menjelaskan bahwa kesuksesan tidak cukup hanya diimpikan, tetapi harus dikejar dengan kerja keras, keteguhan hati, dan kemauan untuk berubah.
Ia juga mengingatkan bahwa gangguan terbesar bagi generasi muda saat ini adalah pengaruh negatif dari dunia digital, khususnya judi online.
“Sukses itu bukan ditunggu, tapi dikejar. Kita harus punya aksi nyata, bukan cuma niat,” tambahnya.
Ia memaparkan data mengejutkan bahwa perputaran dana judi online di Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp327 triliun, dan meningkat menjadi Rp780 triliun pada akhir 2024. Ironisnya, pelajar berusia 10 hingga 20 tahun menjadi kelompok pengguna terbanyak. Lebih miris lagi, Provinsi Jambi tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kasus judi online tertinggi di Indonesia.
Salah satu peserta seminar, Farhan, mengaku termotivasi mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini bagus, terutama buat kami anak muda. Kami jadi tahu bahwa sukses itu bukan cuma soal usaha, tapi juga kemauan untuk berubah dan meninggalkan hal-hal negatif seperti judi online,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, FPRJ Cabang Sarolangun berharap dapat membentengi pelajar dari bahaya laten judi online dan membentuk generasi muda yang tangguh, berakhlak, serta siap membangun masa depan tanpa terjebak pada godaan sesaat.
Editor: Ainun Afifah