Yogyakarta, Oerban.com – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementrian Pertanian (Kementan) melaksanakan workshop Hasil Pengawalan Brigade Pangan Wilayah Sumatra tanggal 2-3 Juni 2025 di Polbangtan Yogyakarta. Kegiatan ini ditujukan untuk menyamakan persepsi antara Itjen dan pelaksana kegiatan sehingga tujuan dari terbentuknya Brigade Pangan ke depannya dapat tercapai dan berjalan lebih baik.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Inspektur II Itjen Kementan dan dihadiri oleh Kepala BPPSDMP, Kepala Pusat Pendidikan, perwakilan Kepala UPT BPPSDMP, perwakilan Dinas Pertanian Dinas Pembina BP, dan perwakilan BP inspiratif.
Dalam pembukaannya, inspektur II Itjen Kementan menyampaikan bahwa pertemuan ini juga sebagai media untuk mencari solusi solusi terhadapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan Brigade Pangan.
Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pemberian materi dari beberapa narasumber yaitu Itjen Kementan yang diwakili oleh Pengendali Teknis Kegiatan Pengawalan (Bapak Rifki) dan Kepala BPPSDMP Kementan.
Pada paparannya, Rifki perwakilan dari Itjen menyampaikan bahwa pengawasan dari Itjen tidak selalu audit tetapi bisa berupa pembinaan/konsultasi kegiatan seperti pengawalan, coaching maupun dalam bentuk kegiatan. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa legalitas BP ke depannya harus lengkap baik SK, MoU, maupun kegiatan usahanya.
Pada kesempatan paparan selanjutnya, Kepala BPPSDMP menyampaikan pentingnya pendampingan dari penyuluh pertanian pendamping BP dan peran babinsa dalam pelaksanaan kegiatan di BP.
“Literasi keuangan dalam pengelolaan BP juga harus diperhatikan sehingga pengelolaannya menjadi lebih baik,” tambahnya.
Bapeltan Jambi yang diwakili Kepala Balai akan selalu mendukung kegiatan pengembangan BP ke depannya dengan menempatkan LO di masing-masing kabupaten di Provinsi Jambi yang bertugas mengawal BP.
Kegiatan workshop ini juga menghadirkan perwakilan Brigade Pangan inspiratif dari Provinsi Jambi yang diwakili oleh Awaludin dan BP inspiratif dari Lampung. Selain itu juga didampingi oleh kepala dinas pertanian wilayah BP tersebut. Pada sesi diskusi secara panel disampaikan kisi-kisi dalam pengelolaan BP yang sudah berhasil dan permasalahan permasalahan yang sering dihadapi di lapangan.
Pengakhiran dari kegiatan ini diharapkan ke depannya panduan ataupun juknis pedoman pengembangan BP agar diperbaiki menyesuaikan kondisi di lapangan, sehingga pergerakan BP akan lebih cepat ke depannya. Selain itu, diharapkan pemangku kebijakan yang terkait pengembangan BP bisa selalu berkoordinasi dan mencari solusi solusi yang baik untuk pergerakan BP ke depan.
Editor: Ainun Afifah