Oerban.com – Kecaman mengalir dari seluruh dunia setelah serangan kejam Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Al-Ma’madani di Gaza dibombardir dalam serangan udara pada hari Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat.
Setelah terjadinya serangan di rumah sakit Gaza, Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyerukan para pemimpin untuk menghentikan tragedi ini segera.
“Pikiran jahat apa yang dengan sengaja membombardir rumah sakit dan penghuninya yang tak berdaya?” tulisnya di X, sebelumnya Twitter.
Baca juga: Israel Serang Rumah Sakit Gaza, Lebih 500 Orang Dinyatakan Tewas
Ia bersumpah bahwa Arab akan mendokumentasikan kejahatan perang ini dan para penjahat tidak akan lolos dari tindakan mereka.
Kementerian luar negeri Qatar mengeluarkan pernyataan, mengutuk keras serangan udara tersebut.
“Perluasan serangan Israel di Jalur Gaza untuk memasukkan rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya adalah eskalasi berbahaya,” kata pernyataan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat mengutuk serangan udara Israel di rumah sakit tersebut.
“WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab di Gaza utara,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan pada X.
Baca juga: WHO Desak Israel untuk Berhenti Membunuh Warga Sipil
Sebelumnya, lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza, juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan kepada Anadolu Agency (AA).
Tedros mengatakan: “Kami menyerukan perlindungan segera warga sipil dan perawatan kesehatan, dan agar perintah evakuasi dibatalkan.”
Kepala Uni Eropa Charles Michel mengatakan bahwa menargetkan infrastruktur sipil di Gaza melanggar hukum internasional setelah serangan mematikan di sebuah rumah sakit.
“Informasi ini kami dapatkan saat bersama-sama dalam pertemuan virtual dengan para pimpinan ini. Tampaknya harus dikonfirmasi dan serangan terhadap infrastruktur sipil tidak sejalan dengan hukum internasional,” kata Michel setelah konferensi video para pemimpin Uni Eropa.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut berita dari Gaza sungguh menghancurkan. “Hukum hak asasi manusia internasional perlu dihormati setiap saat, ” tambahnya.
Baca juga: Fahri Hamzah: Yang Tidak Berdiri Bersama Bangsa Palestina Mungkin Kartu Keluarganya Masih Cetakan Kolonial
Untuk diketahui, pertempuran baru dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa – serangan mendadak multi-cabang termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara pada 7 Oktober 2023.
Serangan yang diluncurkan Hamas tersebut dilatarbelakangi dari penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim yang dilakukan Israel.
Pertempuran terus bergulir hingga hari ini, menewaskan lebih dari 2.800 warga Palestina, termasuk 750 anak-anak, diperkirakan tewas dalam serangan udara Israel. Sedangkan dari pihak israel lebih dari 1.400 warga dinyatakan tewas.
Sumber: Daily Sabah
