email : [email protected]

23.5 C
Jambi City
Sunday, November 24, 2024
- Advertisement -

Jambi Berswara Vol 9 Gandeng Milenial Kreatif Kota Jambi Untuk Menumbuhkembangkan Petani Milenial

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Berbagai terobosan senantiasa dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berupaya meningkatkan produksi pertanian salah satunya dengan meningkatkan minat kaum milenial. Petani milenial memiliki peran strategis dalam keberlangsungan pembangunan di sektor pertanian dimana dibutuhkan dukungan dari SDM Pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Kepala BPPSDMP kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan dari 33 juta jiwa jumlah petani di Indonesia hanya 29 % petani yang usianya dibawah 40 tahun (kaum Milenial). Sedangkan untuk meningkatkan produktifitas faktor yang mempunyai kontribusi terbesar (50%) adalah Kapasitas SDM sedangkan sisanya yaitu inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, serta kebijakan peraturan perundangan termasuk local wisdom, yang masing-masing kontribusinya sekitar 25%.

” Pembangunan pertanian belum cukup kalau hanya bicara inovasi, sarana dan prasarana, termasuk kebijakan peraturan perundangan. Yang utama adalah bagaimana kita meningkatkan SDM, sehingga mampu mengimplementasikan inovasi, sarana dan prasarana dengan baik dan benar, serta mampu mengusulkan kebijakan peraturan perundangan yang mendukung pertanian” papar Dedi.

Dalam rangka menumbuhkan dan menarik minat milenial Bapeltan Jambi senantiasa merekrut dan menonjolkan petani milenial yang terus berinovasi dan berkarya meskipun di tengah pandemi. Hal ini lah yang diangkat dalam Jambi Berswara, yang merupakan program unggulan Bapeltan Jambi sejak tahun 2020 yang mempunyai 4 rancangan yaitu, live in, e training, konsultasi agribisnis, dan webinar. Dalam jambi berswara volume 9 ini, Bapeltan menarik minat milenial dengan menampilkan petani milenial kota jambi, Edi Sugito, dalam bentuk acara live in mengunjungi Usaha tani tersebut.

Acara ini ditayangkan melalui zoom meeting dan live streaming Youtube yang diikuti oleh 275 orang peserta di live zoom dan 261 sobat tani yangmengikuti melalui youtube. Dengan mengangkat tema yang sangat menarik saat ini yaitu hidroponik, dengan judul live in bersama petani milenial “Siapa Bilang Hidroponik Mahal”. Acara ini dipandu oleh widyaiswara Bapeltan Jambi, Yakmar, SP, MP dan Narasumber Edi Sugito.

Baca juga  Kawal Profesionalisme SDM Pertanian, Kementan Gandeng UNISMA

Dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi Dr. Ir. Zahron Helmy, MP yang menyampaikan latar belakang Jambi Berswara mengangkat hidroponik, Hidroponik memiliki prospek yang baik untuk sobat tani yang memiliki lahan sempit. Selain itu hidroponik dapat dikontrol dengan mudah baik air dan nutrisinya sehingga usaha tani dapat lebih ekonomis. Tanaman hidroponik dapat mencukupi nutrisi kita sehingga menjadi sumber makanan sehat di masa pandemi ini. Terakhir dapat dikembangkan untuk sayuran dan tanaman horti yang memiliki usia pendek.

Ada yang unik dalam inovasi yang dilakukan oleh Edi dalam berbudidaya dengan sistem hidroponik sehingga bapeltan mengangkat inovasi ini agar sobat tani mengetahui bahwa berbudidaya sistem hidroponik ini tidak mahal. Inovasi yang dilakukan edi adalah berbudidaya tanpa netpot, ukuran rockwool yang lebih kecil, ukuran pipa yang minimal, tanpa menggunakan atap dan meracik sendiri nutrisinya dimana semua ini disampaikan dalam acara live ini ini.

Peserta sangat antusias karena sistem hidroponik yang dilakukan edi sangat anti mainstrem dari pelaku-pelaku hidroponik lainnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang penasaran dan bertanya baik secara langsung maupun via chat youtube dan zoom. Salah satunya pelaku hidroponik dari bogor, Teddy , yang menanyakan pembanding hidroponik yang dilakukan edi lebih murah dari yang lain.

Semangat milenial ini juga lah yang diharapkan mentan Syahrul Yasin Limpo. Syahrul mengatakan semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.

Syahrul mengatakan kekayaaan sumber daya alam di Indonesia, membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial ini. Ia menambahkan keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian juga perlu sentuhan serta terobosan generasi ini.

Baca juga  Komisi IV DPR RI Sebut Pelatihan BPPSDMP Sebagai Bentuk Upaya Melahirkan SDM Pertanian yang Handal

Penulis: Yunisa TS

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru