Oleh: Agil Rahmadani*
Oerban.com — Kebijakan program wajib belajar merupakan salah satu langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan hak dasar mereka, yaitu pendidikan.
Bukan hanya sekadar peraturan administratif, kebijakan ini mencerminkan komitmen serius negara dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut saya, kebijakan ini sangat positif dan berdampak besar, meskipun di lapangan masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Pendidikan sebagai investasi dimasa depan merupakan hal penting dalam suatu negara. Pendidikan dapat membawa suatu negara menjadi lebih baik atau malah sebaliknya.
Dengan adanya pendidikan, setiap orang bisa mengembangkan atau meningkatkan kemampuannya untuk menjamin kesejahteraan hidup.
Apakah setiap orang telah mendapatkan haknya yaitu menempuh pendidikan yang layak?
Menurut saya “belum”, karena masih banyak kurangnya akses yang merata untuk setiap orang di daerah–daerah terpencil dan juga kerap mendapatkan diskriminasi oleh pemerintah.
Kurangnya lingkungan yang dapat mendukung minat siswa khususnya di tempat yang terpencil, dan kurangnya fasilitas yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa yang berkebutuhan khusus yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hal paling mendasar dari kebijakan wajib belajar adalah upaya dalam menciptakan kesetaraan akses pendidikan. Di negara yang sangat luas seperti Indonesia, dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi yang beragam, tidak semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah.
Terutama di daerah terpencil dan tertinggal, akses ke sekolah bisa jadi sangat sulit, baik karena jarak, transportasi, maupun keterbatasan fasilitas.
Di sinilah peran kebijakan wajib belajar menjadi sangat penting mendorong semua anak, tanpa memandang latar belakangnya untuk menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah.
Ini bukan hanya demi mengejar ijazah, tetapi sebagai investasi jangka panjang bagi kehidupan mereka.
Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah kontribusi nyata dalam mengurangi angka buta huruf dan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.
Ketika anak-anak masuk sekolah, mereka tidak hanya belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga memperoleh wawasan yang membentuk pola pikir kritis, etika sosial, dan kesadaran diri.
Kemampuan ini merupakan hal mendasar untuk menciptakan masyarakat yang aktif, produktif, dan mampu mengambil peran dalam pembangunan bangsa. Masyarakat yang terdidik cenderung lebih sehat, lebih sadar hukum, dan lebih menghargai perbedaan.
Dalam pelaksanaan program ini tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai.
Masih banyak sekolah yang kekurangan guru, fasilitas belajar, dan bahkan bangunan yang layak. Ada anak-anak yang harus berjalan berkilometer jauhnya hanya untuk sampai ke sekolah.
Adapula guru-guru yang harus mengajar dalam kondisi serba terbatas. Jika kualitas pendidikan yang diberikan tidak optimal, maka tujuan dari kebijakan ini pun akan sulit tercapai.
Tantangan lain terdapat pada masalah ekonomi keluarga. Banyak anak yang terpaksa bekerja demi membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dalam situasi seperti ini, kebijakan wajib belajar harus disertai dengan solusi konkret seperti pemberian beasiswa, bantuan pendidikan, atau program jaminan sosial yang bisa meringankan beban keluarga.
Ini penting agar anak-anak tetap bisa fokus belajar tanpa dihantui oleh tekanan ekonomi.
Dari sisi budaya, kita juga menghadapi tantangan tersendiri. Masih ada anggapan di beberapa daerah bahwa pendidikan bukanlah hal penting, terutama bagi anak perempuan.
Dalam banyak kasus, anak perempuan dinikahkan di usia muda atau diprioritaskan untuk mengurus rumah tangga ketimbang bersekolah.
Hal ini tentu bertentangan dengan semangat wajib belajar yang menjunjung hak pendidikan untuk semua anak tanpa diskriminasi.
Oleh karena itu, kampanye dan edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan agar pola pikir lama ini bisa berubah.
Secara keseluruhan, saya menyimpulkan bahwa program wajib belajar merupakan landasan penting dalam membentuk masa depan bangsa.
Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memutus rantai kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan membuka jalan bagi kemajuan.
Namun, keberhasilannya tidak bisa diserahkan pada pemerintah semata. Butuh kerja sama antara pemerintah dan masyarakat agar program ini benar-benar berjalan efektif.
Ketika semua pihak memiliki semangat yang sama dalam menjadikan pendidikan sebagai prioritas, maka program wajib belajar tidak lagi sekadar kebijakan, tetapi menjadi gerakan bersama menuju Indonesia yang lebih adil, cerdas, dan sejahtera.
*Penulis merupakan Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas Tarbiyah Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)