email : [email protected]

24 C
Jambi City
Sunday, November 24, 2024
- Advertisement -

MEMANTAPKAN DIRI MENJADI KARTINI DI ERA MILENIAL

Populer

Jambi, Oerban.com – Tepat tanggal 21 April 2018 kemaren perempuan di Indonesia memperingati hari lahirnya salah satu tokoh perempuan nasional yaitu RA Kartini. RA Kartini atau yang memiliki nama asli Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat ini lahir di Jepara 21 April 1879 atau 139 tahun yang lalu. Ia merupakan salah satu pahlawan bagi kaum perempuan di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Sejarah mencatat bahwa perjuangan kartini untuk mengupayakan pendidikan yang layak bagi perempuan di Indonesia tercatat dalam surat-surat yang ia kirimkan ke pada sahabatnya di Belanda dan surat-surat itu di rangkum dalam sebuah buku yang berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah terang’.

RA Kartini membawa cahaya baru bagi perempuan Indonesia saat itu. Pendidikan yang hanya boleh dinikmati oleh laki-laki saja, membuat kartini yang juga merupakan putri keturunan bangsawan memiliki pemikiran panjang tentang masa depan perempuan Indonesia. Perjuangan RA Kartini berhasil saat didirikannya sekolah wanita di kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai gedung pramuka.

Atas dedikasinya terhadap pendidikan bagi perempuan Indonesia, presiden soekarno menetapkan RA Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan nasional pada 2 Mei 1964 sekaligus ditetapkannya tanggal 21 April sebagai hari Kartini. Selain ditetapkan sebagai pahlwan nasional RA Kartini pun dikenang melalui lagu wajib nasioal yang berjudul ‘Ibu Kita Kartini’.

Pemikiran seperti RA Kartini ini harus selalu dipublish dalam diri setiap manusia. Tentang betapa pentingnya menuntut sebuah ilmu baik bagi laki-laki dan perempuan untuk terjauh dari pemikiran yang dangkal karena kurangnnya pengetahuan. Lalu siapkah kita menjadi RA Kartini di zaman melenial sekarang?.

Jika kita ditanya hal tersebut , akan ada yang menjawab iya atau pun tidak. Jika Kartini dulu memperjuangkan pendidikan Indonesia, kartini era milenial bukan hanya berkutit pada peningkatan pendidikan. Sudah menjadi suatu keharusan bahwa kemajuan Indonesia terjadi karena adanya perempuan-perempuan hebat sperti cut nyakdien dan ibu Fatmawati.

Baca juga  Pemilihan “Petani Aktor Milenial”, Cara PT AR Bersama Dinas Pertanian dan UPT Kementan Dalam Meningkatan SDM Pertanian

Kartini di zaman milenal mesti peka terhadap kondisi negaranya sendiri bukan hanya peduli dengan tren makeup dan tren hijab. Ketika perempuan hanya sibuk dengan dunianya sendiri maka secara tidak lansung ia ikut dalam kemunduran bangsanya. Karena untuk menghancurkan sebuah negara hanya cukup menghancurkan perempuan di negara tersebut. Apabila generasi penerus terlahir dari benih yang rusak maka ia tidak akan mampu menjadi pohon yang kuat dan menyejukkan.

Tahun 2020 akan menjadi tahun hujan emas bagi Indonesia karena Indonesia mendapatkan bonus demografi, hal ini menyababkan penduduk Indonesia yang berusia produktif lebih banyak dari pada usia nonproduktif. Disinilah para perempuan Indonesia harus memantapkan diri menjadi Kertini sejati bagi kemajuan Indonesia. Mempersiapkan fisik dan mental, baik pendidikan, pengalaman organisasi, dan leadership. Tidak hanya sampai pada melahirkan generasi yang berkualitas tetapi memantapkan diri menjadi berkualitas. Seperti yang dikatakan RA Kartini “banyak yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”. (Lia)

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru