email : [email protected]

24 C
Jambi City
Sunday, November 24, 2024
- Advertisement -

MENGENAL PONDOK PESANTREN YAYASAN NURUL IMAN SEBERANG KOTA JAMBI

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Jejak masuknya Islam di Provinsi Jambi dapat dilacak melalui peninggalan baik berbupa barang, arsitektur maupun kitab-kitab. Sebut saja sebuah Pondok Pesantren bernama Nurul Iman, beralamat di Jl. KH. Ibrahim RT 01 Kel. Ulu gedong Kec. Danau teluk Kota Madya Jambi. Merupakan salah satu pesantren tertua di Provinsi Jambi. Madrasah ini berdiri tegak di tepian sungai Batanghari tepatnya di sebuah kampung Pecinan lokasi masuknya Islam di provinsi Jambi.

Sebagai salah satu warisan budaya pada unsur religi. Madrasah ini tercatat telah berdiri sejak tahun 1915 dan masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar hingga saat ini. Penelusuran tim oerban.com beberapa waktu lalu menemukan jejak foto-foto guru terdahulu yang terpampang rapi di sudut ruangan.

Dari berbagai sumber diketahui bahwa madrasah ini telah mencetak alumni yang populer di dunia pendidikan seperti KH. HMO Bafadhal dan Prof. Dr. H. Khatib Quzwain dan imam besar Malaysia KH. M.Said Ibrahim.

Terdapat 35 kitab karya ulama di pesantren ini yang meliputi kajian hadis, ilmu Kalam, fiqih, Al-Quran, tasawuf, dan akhlak sebagai cara untuk memudahkan para santri dalam menerima ilmu.

Arsitektur bangunan madrasah ini masih Tetap terjaga. Tampak jendela-jendela panjang memenuhi bagian depan madrasah. Madrasah ini juga berbatasan langsung dengan rumah warga dibagian belakang.

para orang tua masih menjadikan madrasah ini sebagai institusi pembelajaran anak-anak mereka dalam belajar ilmu agama. Seorang wali murid bernama Kadir (62) tampak tergopoh-gopoh saat diwawancarai setelah mengantarkan anak perempuannya Susi (12) mengaji sore. “Iyo, kami percayokan anak kami disiko, sebabnyo dari dulu pesantren ni lah ado, banyak sudah lah jadi orang dari sini” katanya.

Nurul iman, potret pendidikan Islam yang terjaga hingga kini. Semoga akan selalu terjaga dan selalu menjadi penyumbang kemajuan peradaban.

Penulis: Novita Sari
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru