email : [email protected]

31.7 C
Jambi City
Rabu, Oktober 9, 2024
- Advertisement -

PBB: Serangan Udara Israel Picu 100.000 Pengungsi Lebanon Melarikan Diri ke Suriah 

Populer

Oerban.com – Kepala pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada hari Senin bahwa serangan udara Israel telah memaksa 100.000 orang mengungsi dari Lebanon ke Suriah, dan jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dalam waktu dua hari.

Filippo Grandi menyatakan di X bahwa jumlah orang yang melarikan diri dari serangan udara Israel ke Suriah melalui Lebanon, yang terdiri dari warga negara Lebanon dan Suriah, telah mencapai 100.000. Ia juga memperingatkan bahwa arus keluar tersebut terus berlanjut.

Ia menyebutkan bahwa badan pengungsi PBB (UNHCR) hadir di empat titik penyeberangan, bekerja sama dengan otoritas setempat dan Bulan Sabit Merah Suriah untuk mendukung para pendatang baru.

Perpindahan massal ke daerah-daerah di Suriah yang terkena konflik dimulai seminggu lalu, tepatnya pada 23 September, menurut informasi dari UNHCR kepada Agence France-Presse (AFP) pada hari Sabtu.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah memperluas serangannya untuk mencakup Lebanon dan Jalur Gaza, dengan fokus pada sekutu regional Iran, Hizbullah.

Serangan yang dilakukan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon mengakibatkan tewasnya pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, pada hari Jumat.

Dalam seminggu terakhir, serangan udara Israel di Lebanon telah mengakibatkan lebih dari 700 orang tewas, termasuk 14 paramedis dalam dua hari terakhir, menurut kementerian kesehatan Lebanon.

Hingga hari Jumat, sekitar 30.000 orang telah melarikan diri ke Suriah, menurut UNHCR.

Perwakilan UNHCR di Suriah, Gonzalo Vargas Llosa, menyebutkan bahwa sekitar 80% dari mereka adalah warga negara Suriah, sementara 20% sisanya adalah warga Lebanon.

“Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, meskipun ada beberapa laki-laki yang menyeberang. Sekitar setengahnya adalah anak-anak dan remaja,” katanya kepada wartawan.

Ia menekankan bahwa orang-orang yang melarikan diri tersebut tiba di sebuah negara yang telah mengalami krisis dan kekerasan selama lebih dari 13 tahun, serta keruntuhan ekonomi.

Baca juga  Uni Eropa Main Mata, Biarkan Turki Tangani Afghanistan Sendirian

Dia juga menambahkan bahwa mereka yang melarikan diri dari pengeboman tiba di Suriah dalam keadaan kelelahan, trauma, dan sangat membutuhkan bantuan.

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru