email : [email protected]

25 C
Jambi City
Sabtu, April 20, 2024
- Advertisement -

PKS: Dari Aspek Lingkungan Hidup Tidak Ada Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara

Populer

Jakarta, Oerban.com – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, PKS tetap tegas menolak rencana memindahkan Ibu Kota Negara (IKN). Sebab menurutnya, alasan macet, banjir tahunan, sampai supply air baku yang menjadi beberapa alasan pemerintah memindahkan IKN merupakan permasalahan yang sama di seluruh wilayah.

“Ini merupakan masalah yang sama dihadapi seluruh wilayah perkotaan di Indonesia (bukan hanya Jakarta),” ujarnya melalui akun twitter pribadi seperti dikutip pada Sabtu (8/1/2022).

Mestinya saat ini, lanjut Anggota Komisi II DPR RI tersebut, pemerintah fokus membantu Pemda dan stakeholders terkait untuk menyelesaikan masalah perkotaan, bukan lari dari masalah.

Mardani menyarankan dibanding melanjutkan rencana IKN, sebaiknya sumber daya serta anggaran pemerintah fokus untuk menyelamatkan Pantai Utara Jawa dari ancaman tenggelam (tahun 2040-2050).

“Berdasarkan kajian BRIN thn 2021, beberapa wilayah yang diprediksi tenggelam. Selain Jakarta, ada Cirebon, Pekalongan, Semarang & Surabaya. Bahkan di Demak, sudah ada beberapa desa yang tenggelam,” ungkapnya.

Selain itu, jika dilihat dari aspek lingkungan hidup, Mardani menyebutkan jika tidak ada urgensi untuk melakukan pemindahan IKN: dari sisi sumber daya air (air baku), gangguan terhadap keanekaragaman hayati, kawasan rawan bencana.

“Hingga kini pemerintah juga belum memberikan penjelasan terperinci bagaimana rencana dalam melakukan pemindahan aset-aset pertahanan negara yang sebagian besar masih berada di Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan,” pungkasnya.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

Baca juga  Ketua DPD RI Dukung Parpol Baru Judicial Review Pasal 222 Ke Mahkamah Konstitusi
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru