Indragiri Hilir, Oerban.com – Pelatihan pertanian merupakan salah satu strategi meningkatkan kualitas SDM pertanian, baik aparatur atau non aparatur. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan SDM pertanian agar dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatannya. Harapannya baik aparatur dan non aparatur yaitu penyuluh maupun petani mampu melaksanakan tugas fungsi/pekerjaan secara inovatif, kreatif, profesional dan berwawasan global.
Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan tidak hanya untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan, namun juga dilakukan guna memperoleh informasi terkait dengan kekurangan yang ada, sehingga ke depannya program pelatihan dapat diperbaiki.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui dampak dari program pelatihan yang telah diselenggarakan terhadap peningkatan kinerja seorang petugas yang dalam hal ini adalah penyuluh pertanian. Maka dari itu, kemampuan aparatur dan non aparatur pertanian sebagai hasil proses berlatih perlu dievaluasi secara sistematis dengan menggunakan kaidah-kaidah evaluasi.
Bapeltan Jambi salah satu UPT kementan melakukan evaluasi pasca pelatihan korporasi bagi non aparatur yang dilaksanakan pada tgl 26 s.d 28 Juni 2024. Evaluasi dilaksanakan di BPP Kota Baru Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Peserta evaluasi terdiri dari purnawidya pelatihan sebanyak 10 orang dan rekan kerja purnawidya 10 orang. Metode evaluasi yang digunakan dengan mengisi kuesioner yg diberikan dan metode wawancara. Evaluasi pasca pelatihan kali ini langsung dibimbing widyaiswara Ahli Madya dari Bapeltan Jambi, Syukur, SP., MP.
Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan evaluasi pasca diklat yang dilaksanakan. Harapan dari purnawidya yaitu semoga tahun tahun berikutnya diadakan pelatihan di bidang lain, agar komoditas pertanian di pedesaan yang mereka geluti semakin berkembang.
Editor: Ainun Afifah
