Jambi, Oerban.com – Aliansi Mahasiswa Se-jambi Peduli Negeri lakukan aksi evaluasi 4 tahun Jokowi-JK yang dinilai kian dalam membawa rakyat Indonesia ke kubangan penderitaan.
Tepat pada bulan Oktober ini Pemerintahan Jokowi-JK genap berusia 4 tahun. Usai dilantik Majlis Permusyarawatan Rakyat pada 20 Oktober 2014, keduanya otomatis punya tanggung jawab yang besar untuk memenuhi janji-janji selama masa kampanye, yang mana tertuang dalam sembilan program “Nawa Cita” Jokowi-JK.
Waktu 4 tahun bukan lah waktu yang sebentar untuk terjadi banyak hal di negeri ini. Selama kepemimpinan Jokowi-JK persoalan yang menjadi titik sorotan ialah pada sektor penegakan hukum, perekonomian dan pro Tenaga Kerja Asing (TKA), ungkap Indra Ketua KAMMI Jambi.
Pada era Jokowi-JK sektor penegakan hukum dinilai lemah dan tebang pilih. Kepolisian hanya cepat merespon setiap laporan terhadap pihak-pihak yang bersebrangan dengan pemerintah. Kemudian pada sektor perekonomian, era Jokowi-JK adalah surganya impor pangan. Awal tahun 2018 para petani mendapat kado pahit berupa keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton. Dan di susul oleh impor gula, garam, bawang hingga daging sapi. Terakhir terkait kebijkan Tenaga Kerja Asing, Presiden Jokowi teken Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang di anggap telah membentangkan karpet merah bagi pekerja asing. Ironi nya hasil temuan Ombudsman banyak TKA jadi buruh kasar seperti sopir, angkat semen, tukang batu, juru masak dll.
Adapun tuntutan aksi Aliansi Mahasiswa Se-Jambi Peduli Negeri kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai berikut:
1. Menuntaskan janji kampanye sembilan program Nawa Cita.
2. Memenuhi janji-janji yang di gaunkan untuk menstabilkan ekonomi.
3. Menegakkan hukum di Indonesia dengan seadil-adilnya tanpa tebang pilih.
4. Cabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunan Tenaga Kerja Asing.(TIM)
