Sarajevo, Oerban.com – Pengadilan Bosnia memvonis lima orang Serbia karena membunuh puluhan warga Muslim Bosnia, termasuk wanita dan anak-anak pada tahun 1992.
Para pelaku dijatuhi hukuman antara 5 dan 20 tahun penjara.
Pengadilan Negeri Bosnia menjatuhkan hukuman maksimal dua puluh tahun penjara kepada Ilija Zoric setelah dia dinyatakan bersalah ikut serta dalam pembantaian 29 wanita dan anak-anak yang mengungsi di sebuah rumah di desa Zecovi dekat kota barat laut Prijedor.
Enam dari sebelas mantan perwira militer dan polisi yang diadili sejak tahun 2015 dibebaskan dan tidak satu pun dari mereka hadir ketika putusan dibacakan pada tingkat pertama, menurut seorang jurnalis AFP.
Pembantaian di desa Zecovi dilakukan pada tanggal 25 Juli 1992, pada hari ketiga operasi “pembersihan” di desa tersebut, yang menewaskan sedikitnya 150 penduduk, menurut kantor kejaksaan.
Sisa jasad dari tiga puluh dua warga sipil yang tewas tidak pernah ditemukan, kata Hakim Saban Maksumic.
Setelah perempuan dan anak-anak itu “tertib” keluar rumah, “Ilija Zoric dan beberapa orang lainnya menghabisi mereka dengan hujan peluru,” jelas hakim.
“Hanya satu anak berusia 15 tahun yang bersembunyi di rumah terdekat yang selamat,” tambahnya.
Korban selamat ini, Zijad Bacic, kini berusia 46 tahun, bersaksi di persidangan.
Kakak perempuannya yang berusia 10 tahun, dua saudara laki-lakinya yang berusia 12 dan 16 tahun, serta ibunya dibunuh.
“Sejujurnya, saya ikut senang dengan putusan ini. Saya melihat penjahat Ilija Zoric ini dan saya senang pengadilan menerima kesaksian saya,” kata Bacic kepada wartawan usai pembacaan putusan.
Komandan kompi pasukan Serbia di kawasan ini, Dusan Milunic, divonis 12 tahun penjara.
Dia dinyatakan bersalah mengorganisir “operasi pembersihan desa” bersama dengan kepala unit polisi cadangan, Radomir Stojnic, yang meninggal pada tahun 2022.
Tiga anggota unit lain yang terlibat dalam operasi tersebut dijatuhi hukuman 5, 8 dan 14 tahun penjara atas pembunuhan empat warga sipil lainnya.
Fikret Bacic, yang putrinya berusia 6 tahun, putra berusia 12 tahun, dan istrinya berusia 32 tahun tewas dalam penembakan tersebut, merasa sedih karena dia masih mencari jenazah mereka.
“Putusan ini tidak ada artinya bagi saya. Saya berharap kejaksaan dan pengadilan mengetahui kuburan massal tersebut,” ujarnya.
Perang Bosnia (1992-1995) merenggut hampir 100.000 nyawa. Jenazah 7.600 korban masih dicari.
Sumber: Daily Sabah
