Bangko, Oerban.com – Di tengah kebijakan Kementerian Pertanian terkait Kostratani, kita harus berbangga dengan sumber daya manusia pertanian yang dimiliki khusunya penyuluh. Hal ini terlihat dari kegiatan penyuluh BPP Model Kostratani Tabir Ulu di Desa Muara Jernih, Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Penyuluh Wilayah Binaan Desa Muara Jernih, Jumaidi dan Yesi Harnita melakukan pendampingan perkembangan padi sawah di Kelompok Tani Gantungan Nasib dengan total luas lahan 20 Ha.(10/1/2021)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan agar penyuluh pertanian bisa mengoptimalkan perannya melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) di masing – masing Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), terutama pendampingan dan pengawalan dimasa pandemi Covid 19.
“Kostratani merupakan gerakan pembangunan pertanian yang berbasis Kecamatan dalam rangka mengoptimalisasi fungsi penyuluhan. Kostratani sebagai revitalisasi BPP yang artinya membangunkan kembali BPP dan penyuluhnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh, petani dan sebagainya,” terang SYL.
Ketua Kelompok Tani Gantungan Nasib, Zubir mengaku senang dan bangga dengan pendampingan yang dilakukan oleh penyuluh BPP Kostratani Tabir Ulu. “Terima kasih kami ucapkan kepada penyuluh Tabir Ulu yang mau bekerjasama dengan Kelompok Tani Gantungan Nasib. Dengan pendampingan ini diharapkan padi kami yang sekarang berumur 60 hari bisa berproduksi dengan optimal,” ujar Zubir.
Kegiatan PPL Tabir Ulu ini juga sejalan dengan ucapan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa penyuluh harus lebih pintar diberbagai aspek dibandingkan petani, berdedikasi tinggi dan harus mencintai negara kesatuan Republik Indonesia. Kata – kata ini dikatakan beliau berulang kali untuk memberikan semangat dan motivasi kepada penyuluh.
“Penyuluh itu merupakan otak dan kopasusnya pertanian, untuk itu penyuluh harus lebih hebat dari petani, berdedikasi dan mencintai NKRI, caranya ya dengan memperkuat balai penyuluhan, meningkatkan sarana prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi penyuluh”, ujar Dedi.
Penulis: Wahyudi N