Muaro Jambi, Oerban.com – Dampak pandemi covid 19 secara signifikan mengakibatkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun tidak hal nya dengan sektor pertanian, salah satunya adalah kelapa sawit.
Komoditas kelapa sawit berkontribusi cukup besar sebagai sumber devisa. Saat ini kelapa sawit berada pada peringkat ke 1 kontribusinya sebagai penyumbang devisa negara dari sektor pertanian.
Potensi-potensi kelapa sawit tesebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin, guna meningkatkan ekspor sesuai kebijakan yang dicanangkan hingga 2024 melalui gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), sehingga seluruh daya dan upaya dari Kementerian Pertanian dan stakeholder sawit harus difokuskan pada program Gratieks tersebut, tegas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Mendukung hal tersebut, sumber daya manusia pertanian perlu ditingkatkan kompetensinya agar mampu meningkatkan potensi kelapa sawit seoptimal mungkin.
Oleh karena itu, bertempat di AOR Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Pelatihan Agribisnis Tanaman Kelapa Sawit bagi Petani dibuka oleh Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Elly Sarnis.
Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh Kasubbag Tata Usaha, Sub Koordinator Substantif, Koordinator Widyaiswara beserta jajarannya dan segenap panitia yang terlibat.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 30 orang petani yang berasal dari dalam wilayah kerja Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Dalam arahannya, Elly menyatakan bahwa tugas petani sangat berat terutama dalam kondisi sekarang ini. Petani bersama penyuluh merupakan garda terdepan dalam penyediaan pangan masyarakat Indonesia. Petani tidak bisa kerja dari rumah, masa iya mau memupuk tanaman dilakukan dari rumah, ujarnya.
Selain itu dengan adanya pelatihan ini para peserta dapat bertukar informasi dan menjalin jejaring kerjasama dengan rekan dari daerah lain.
Di akhir arahannya, Elly juga mengharapkan kepada para peserta agar dapat mengikuti pelatihan dengan serius agar dapat diaplikasikan di wilayah kerjanya masing-masing.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita