Jakarta, Oerban.com – Partai NasDem tetap konsisten dengan perubahan jadwal Pilkada yang sedang digodok oleh DPR RI saat ini, berkaca dari Pemilu serentak pada tahun 2019 kemarin, Nasdem menginginkan agar Pilkada tidak diserentakan dengan Pilpres dan Pileg di tahun 2024 mendatang.
“Kita melihat tahun 2019 ketika pemilu dilaksanakan 5 kotak kemarin, begitu banyak kegaduhan yang terjadi dan bahkan orang meninggal hanya karena gara-gara kelebihan jam kerja.” Tulis Ketua Fraksi NasDem Ahamd Ali di akun twitternya, Minggu (31/1) sore.
Lebih lanjut, Ali mengatakan dirinya tidak bisa membayangkan jika Pilkada diadakan serentak pada tahun 2024 mendatang. Karena tahun tersebut akan disibukkan dengan agenda Pilpres, Pileg, dan Pilkada, sehingga tidak ada lagi urusan pemerintah dan rakyat.
“Jadi kita bisa bayangkan di 2024 itu tidak ada urusan pemerintah, urusan rakyat itu nggak ada lagi, karena semua habis energi kita bicara hanya pilpres, pileg, sampai pilkada jadi begitu banyak persoalan nanti.” Kata Ali.
“Terus berapa banyak biaya nanti untuk melaksanakan agenda politik tersebut, terus keterbatasan sumber daya negara penyelenggaraan.” Lanjutnya.
Dari keterangannya, Ali mengatakan jika Revisi Undang-undang (RUU) Pemilu yang telah sampai ke Badan Legislasi (Baleg) saat ini, sebenarnya telah disepakati oleh hampir semua Fraksi yang ada di Komisi II DPR RI.
Pada saat itu, Ali mengakui jika saat pembahasan di Komisi II juga dilakukan berbagai kajian oleh pakar dan pegiat. Namun seminggu terakhir ini, ada perubahan sikap secara tiba–tiba dari para Parpol.
“Itu adalah hak parpol tersebut, tapi NasDem konsisten bahwa agenda pilkada itu harus dinormalkan kembali di tahun 2022, kita tidak mau kaku bahwa UU sudah diamandemen, tapi kita lihat kemaslahatannya untuk kepentingan orang banyak.” Ujarnya.
Seperti diketahui, NasDem adalah salah satu partai pendukung presiden Jokowi di Pilpres tahun 2019 kemarin.
Menanggapi hal itu, Ali mengatakan jika komitmen partai NasDem dan Jokowi adalah soal pembangunan.
“Komitmen Partai @NasDem dengan Pak @jokowi bagaimana mendukung semua program pembangunan Pak Jokowi, itu tidak akan pernah bergeser.” Terangnya.
Terakhir, mengenai keinginan presiden Jokowi agar Pilkada tetap diadakan di tahun 2024, Ali meyakini jika presiden tetap akan menghargai aspirasi masyarakat.
“Mungkin bisa saja parpol ini multitafsir terhadap penyampaian Pak Jokowi. Saya tidak yakin juga kalau Pak Presiden menghendaki itu, karena saya yakin bagaimana beliau menghargai aspirasi masyarakat.” Jelasnya.
Editor: Renilda P Yolandini
