email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Bapeltan Jambi Optimalkan Potensi Lahan Praktek  dengan Tanam Jagung  Guna Mendukung Kegiatan Proses Pembelajaran dan  Agroeduwista

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Wabah covid 19  yang saat ini sudah melanda  seluruh wilayah Indonesia, menjadi tantangan  khususnya  pada sector pertanian dalam memenuhi  kebutuhan pangan penduduk Indonesia. Dalam Rangka  menjawab tantangan tersebut, Kementerian  pertanian menegaskan  bahwa UPT  Kemenenterian Pertanian terus melakukan inovasi  untuk dapat terus menyediakan pangan tersebut.

Sudah menjadi tugas Kemensterian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah Covid 19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang  mengatakan  bahwa pandemic  ini diharapkan  muncul terebosan dan ide  baru, sekaligus menjadi lompatan perubahan  besar pada aktivitas pertanian.

Syahrul Yasin Limpo menambahkan  upaya membangun ketahanan pangan  tidak hanya menjadi menjadi tanggung jawab  pemerintah. Semua sector  harus mengambil peran.  Pemerintah, peneliti, insan pertanian, penyuluh dan petani harus saling bersinergi.

Kepala Badan  Penyuluhan dan Pengembangan  Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi  menambahkan , bahwa petani  memiliki  peran strategis  pada musim  pandemic” Petani  adalah pejuang  dalam melawan covid 19, dimana  isu tentang pangan  saat ini menjadi  hal yang paling krusial”, Imbuhnya.

Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi sebagai salah satu satu Unit Pelaksana  Teknis (UPT) Kementerian Pertanian  dibidang pelatihan terus mengembangkan sarana praktek untuk meningkatkan kegiatan  proses pembelajaran dan tentunya sebagai percontohan. Bapeltan Jambi selalu siap mendukung program kementerian pertanian

Salah satu lahan praktek yang dikembangkan di Bapeltan adalah lahan Jagung dimana dikelola oleh teman-teman lapangan yang didampingi oleh para widyaiswara, luas lahan praktek yang ditanam seluas 15 tumbuk atau sekitar 1500m2, varietas yang ditanam adalah jagung manis.

Menurut tenaga teknis lapangan Kuswoyo menjelaskan bahwa pengelolaan  lahan menggunakan alsintan yaitu jonder dan hand traktor.

Kuswoya juga menambahkan  pemiliharaan terus dilakukan seperti pemukan  hingga pengendalian  gulma  dan hama penyakit.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru