email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Ihsan Yunus Lenyap Dari Dakwaan, Rocky Gerung Soroti Profesionalisme KPK

Populer

Jakarta, Oerban.com – Hilangnya nama Ihsan Yunus dalam dakwaan kasus korupsi Bansos menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Indonesia saat ini. Pasalnya dalam rekonstruksi penyidik KPK, nama Ihsan sudah muncul.

Ihsan adalah orang yang diduga menjadi operator dari Agusti Yogasmara, yang diduga menerima uang miliaran rupiah dan dua sepeda Brompton dari Harry Van Sidabukke, terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Juliari Batubara dalam korupsi bansos Covid-19.

Melihat hal ini, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan jika polanya sama dengan yang terjadi pada Harun Masiku. Menurutnya, penghapusan nama Ihsan tidak sekedar menghilangkan jejak, namun dimaksudkan untuk memutus hierarki penghukuman.

Rocky juga mengatakan jika KPK seolah-olah menunjukan keseriusannya, namun di satu sisi juga tidak dapat menutupi ketidakmampuannya untuk mengusut tuntas kasus korupsi hingga ke akarnya.

Hal-hal semacam ini menurut Rocky, adalah penyebab dari pelemahan KPK yang terjadi pada saat rekruitmen anggota, hingga berujung pada lemahnya penanganan kasus korupsi.

“Tukar tambah politik ketika rekruitmen KPK itu akan berakibat pada pelemahan penerapan korupsi,” Jelas dia, seperti dikutip dari kanal youtube Rocky Gerung Official pada Sabtu (27/2).

Tukar tambah yang terjadi di DPR itu sebutnya, menyebabkan maksimal penegakan hukum hanya sebatas menengah saja, tidak akan sampai ke ujung.

“Sebab yang bikin perjanjian justru ketua-ketua partai itu dengan KPK melalui seolah-olah ada wawancara, fit and proper, dan segala macam,” Ujar Rocky.

Pembuktian tersebut terjadi pada konteks permasalahan Ihsan, di mana yang awalnya masuk dalam pemeriksaan pada akhirnya tiba-tiba hilang dalam dakwaan, hal itu menjadi persoalan kata Rocky.

Meski begitu, menurutnya publik telah tahu bahwa KPK hanya berani membongkar Bab I saja, namun Bab-Bab berikutnya akan dihilangkan, padahal penting untuk membaca kesimpulan dari isi buku tersebut.

Baca juga  DPRD Bersama KPK Gelar Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi 

Selain itu, Rocky juga menyoroti soal profesionalisme KPK, menurutnya hal itu tidak ada dalam pengusutan kasus korupsi Bansos ini, terlebih lagi dengan hilangnya nama Ihsan dalam dakwaan.

“Kan ini menunjukan bahwa KPK betul-betul gak ada mesin profesional, atau memang KPK mesin profesionalnya itu diganti oleh mesin yang orderan,” Jelasnya.

Terakhir, Rocky mengatakan mau bagaimanapun juga, apa yang telah dilakukan oleh KPK sudah pasti terbaca, yang terjadi saat ini menurutnya adalah tukar tambah politik dengan tujuan memotong jalur ke akar permasalahan.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru