Muaro Jambi, Oerban.com – Tidak semua generasi muda menganggap bahwa bidang pertanian itu tidak menarik. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi sejumlah anak muda untuk mengikuti magang Jepang. Agar dapat lolos magang Jepang, mereka harus melalui serangkaian tes yang tidaklah mudah.
“Kita (Indonesia) membutuhkan petani milenial yang siap bersaing secara global. Untuk itu, kemampuan tenaga tani harus disiapkan, salah satunya melalui program magang,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sektor pertanian menjadi tumpuan utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Apalagi dalam kondisi seperti ini sektor pertanian masih mampu tumbuh secara signifikan. Oleh karena itu, kita harus siapkan petani milenial untuk terjun ke bisnis pertanian, baik level Indonesia maupun di level internasional, salah satu caranya dengan magang ke Jepang, tambah Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian.
Demi meningkatkan kemampuan para petani muda, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional Indonesia (Kapten). Kapten dipilih menjadi mitra karena sudah lama malang melintang di dunia pertanian.
Sehubungan dengan hal tersebut 10 UPT Pusat yang berada dibawah BPPSDMP melakukan penjaringan terhadap para petani muda yang berminat untuk magang ke Jepang, tidak terkecuali Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Serangkaian tes yang diikuti oleh petani muda ini diawali dengan verifikasi kelengkapan berkas dan tes IQ yang dilakukan secara online melalui zoom cloud meeting, sehingga terjaring 50 petani muda yang lolos untuk mengikuti tes kebugaran fisik dan wawancara. Namun dari 50 petani muda yang terjaring, hanya 43 orang yang hadir untuk mengikuti tes kebugaran fisik dan wawancara di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Dalam melaksanakan tes kebugaran fisik ini, Balai Pelatihan Pertanian Jambi menggandeng Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Jambi sebagai penjamin mutu dan Puskesmas Paal 13 Desa Pondok Meja sebagai tim kesehatan. Kapten Cabang Jambi dan Lembaga Bahasa Jepang Aratana Kibou serta Widyaiswara Senior Balai Pelatihan Pertanian Jambi dilibatkan dalam tes wawancara.
Tes kebugaran fisik yang dilakukan ada 6 yaitu push up, sit up, standing board jump, shuttle run, sprint 50 meter, dan multistage fitness test (MFT), tutur Sukendro, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Dari sini kita bisa melihat sejauh mana tingkat kebugaran fisik adik-adik ini, tambahnya lagi.
Setelah mengikuti tes kebugaran fisik di pagi hari, para petani muda ini langsung mengikuti tes wawancara di siang harinya. Walaupun pelaksanaan tes dilaksanakan langsung dalam 1 hari, namun tidak terlihat raut wajah kelelahan pada calon peserta pelatihan magang Jepang ini.
Saya sangat semangat mengikuti seleksi ini, karena kesempatan itu tidak datang dua kali. Jadi saya benar-benar mempersiapkan diri untuk mengikuti tahap demi tahap seleksi ini, ungkap Dian Nur Anisa, salah satu peserta dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang mengungkapkan sukacitanya dapat lolos sampai tahap ini.
Alhamdulillah semua tahap seleksi telah dilaksanakan, ini semua tidak terlepas dari kerjasama semua panitia dan teman-teman yang terlibat, ujar Hidayat, ketua panitia proses seleksi. Esok kami lanjut dengan mentabulasi data untuk penentuan 30 orang calon peserta yang dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Magang Jepang, tutupnya mengakhiri pembicaraan.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita