Muaro Jambi, Oerban.com – Adanya pandemi Covid-19 tidak serta membuat kegiatan pertanian berhenti. Aktivitas pertanian harus berlanjut. Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berproduksi. Tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi, dimana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya, pemrosesannya dan panen di lahan masing-masing berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
Ini diperlihatkan oleh sejumlah petani di Dusun Lubuk Benteng Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang tetap melaksanakan panen padi meskipun di tengah covid 19. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bungo, Sukarni menjelaskan panen yang dilakukan kali ini merupakan panen pertama di tahun 2021. Sukarni menyebutkan tetap melakukan panen dengan memperhatikan himbauan dari pemerintah terutama untuk selalu mencuci tangan dan menjaga jarak. Panen kali ini juga tidak serentak dilakukan seperti biasa, sebab jenis bibit yang di gunakan berbeda tetapi dalam satu hamparan tetap menggunakan bibit yang sama. Seperti saat ini petani mengunakan jenis bibit Inpara 3, PB 42 dan Batik Solo ditanam di hamparan berbeda dengan luas areal keseluruhan 40 hektar.
“Dengan mengunakan jenis bibit Inpara 3, PB 42 dan Batik Solo para petani mampu menghasilkan gabah padi 6,8 ton gabah kering panen/hektarnya dan jika dibandingkan panen sebelumnya, maka produksi stabil. Kami tetap panen memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Pemanenan padi menggunakan alat sabit demi menjamin pemenuhan ketersediaan stok pangan dan dengan hasil panen yang stabil para petani tetap semangat meskipun ditengah wabah covid – 19. Kami sangat bangga kepada petani yang mampu mempertahankan jumlah produksi padi dengan harga jual gabah kering 4500/kg, terang Sukarni.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat sembari tetap melaksanakan seruan pemerintah. Tak hanya itu, Mentan Syahrul juga telah memperkenalkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Indonesia melalui Kostratani, yaitu dengan memperkuat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui teknologi 4.0 untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Sehingga, koordinasi dan sosialisasi kepada petani lebih lancar.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nuryamsi selalu memberikan motivasi. Ini Ia lakukan untuk mendongkrak, semangat penyuluh dan petani memastikan stok pangan cukup dan seluruh masyarakat Indonesia tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan, karenanya penyuluh dan petani harus tetap bekerja.
Penulis: Wahyudi N
