Sungai Penuh, Oerban.com – Penyuluh memiliki peran kunci dalam program Komando Strategis Pembanguna Pertanian (Kostratani). Mulai dari pengawalan dan pendampingan petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas prioritas, mengupayakan akses petani ke sumber informasi, teknologi dan sumber daya lainnya dalam pembangunan usaha tani, membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi petani, memfasilitasi proses belajar, membantu menumbuhkembangkan kelembagaan tani, hingga meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan petani.
Untuk mendukung peran penyuluh tersebut, Balai Pelatihan Pertanian Jambi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Manajerial Kostratani bagi penyuluh pertanian di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Acara yang bertempat di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Bungkal ini dilaksanakan selam tiga hari dari tanggal 08 10 Mei 2021, dan turut dihadiri oleh Kabid Tanaman Pangan dan Hortukultura (TPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh, Widyaiswara Bapeltan Jambi, Kasi Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh, Koordinator BPP Sungai Bungkal, serta petani millenial Kota Sungai Penuh, Nopi Herdinal.
Justari, Koordinator BPP Sungai Bungkal mengatakan dengan adanya kegiatan pelatihan ini penyuluh bisa menyelesaikan masalah petani dan dapat meningkatkan produktivitas. Penyuluh harus bisa melayani petani baik dari sisi teknis maupun non teknis. Ikuti kegiatan ini sampai selesai dan mudah mudahan penyuluh bisa menyelesaikan masalah petani dan meningkatkan produktivitas, ujar Justari.
Sementara itu Kabid Tanaman Pangan dan Hortukultura (TPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh, Maifendri dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa Kota Sungai Penuh surplus pangan tiap tahunnya. Untuk 5 peran Kostratani telah kita laksanakan di Kota Sungai Penuh. Sekarang ini sudah ada 3 BPP yang telah terkoneksi ke AWR Kementan, sementara sisanya masih dalam proses. Total luas lahan sawah di Kota Sungai Penuh adalah 3.555 hektar sehingga menjadikan pangan di Kota Sungai Penuh surplus tiap tahunnya. Kedepan harus dibuat data produksi selam 5 tahun di tiap BPP, jelas beliau.
Ini menunjukkan Kostratani menjadi bukti nyata bahwa seluruh Eselon di Kementerian Pertanian didukung oleh semua Dinas Pertanian Kota/Kabupaten setempat berpihak kepada penyuluh. Kostratani menjadi salah satu bentuk kebangkitan sumber daya manusia pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa perlu dilakukan penguatan Kostratani baik yang sedang dilakukan maupun yang akan dilakukan pada tahun depan. Dia menjelaskan bahwa salah satu hal yang membanggakan adalah konektivitas di tataran Kostratani.Hal ini menurutnya bukti bahwa fungsi Kostratani sebagai pusat data dan gerakan pembangunan pertanian berjalan.
Penulis: Wahyudi N