Jakarta, Oerban.com – Serangan militer Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaza dan kompleks Masjid Al-Aqsa pada 7-10 Mei yang dilakukan di hari-hari akhir bulan suci Ramadan, merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi.
Penegasan itu disampaikan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari melalui keterangan tertulisnya, Rabu (12/5) seperti diberitakan website resmi Fraksi NasDem.
Selain mengecam keras serangan Israel yang menewaskan 24 warga Palestina itu, Taufik juga menyerukan agar kejahatan kemanusiaan itu segera diakhiri.
“Informasi terakhir, ada 24 warga Palestina termasuk sembilan anak tewas dalam serangan udara Israel. Jumlah korban luka juga terus bertambah. Ini cukup memilukan. Harus ada gerakan bersama yang dilakukan negara untuk menghentikan kekejaman militer Israel. Tidak hanya dalam konteks agama tapi lebih pada sisi kemanusiaan,” tutur Taufik
Indonesia sebagai negara yang terus mendukung perjuangan Palestina, lanjutnya, perlu mengambil langkah konkret. Tidak hanya dalam bentuk pernyataan sikap tetapi ada upaya lebih, mengingat korban pertama dalam serangan ini adalah rakyat sipil yang tidak bersalah.
“Pemerintah Indonesia bisa menjadi inisiator dalam menggalang kekuatan dunia internasional untuk duduk bersama, berembuk memecahkan persoalan termasuk mendorong agar kekerasan yang dilakukan Israel bisa segera dihentikan,” jelasnya.
Taufik yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis HAM itu mendorong agar keamanan dan keselamatan warga Palestina di wilayah konflik bisa dilindungi, terutama warga sipil. Presiden Jokowi juga sudah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa pengusiran dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa, tidak boleh diabaikan.
Diberitakan sebelumnya, bentrok Israel dan Palestina bermula pada Jumat (7/5) ketika umat Islam memadati kompleks Masjid Al-Aqsa, guna menyambut malam Lailatul Qadar di akhir Ramadan. Serangan berlanjut pada Senin (10/5). Israel melancarkan tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Palestina yang menyebabkan 24 warga Gaza tewas dan ratusan orang mengalami luka-luka.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini