Jakarta, Oerban.com – Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, banyak yang merasa ada kepenatan dalam sistem kekuasaan hari ini, sehingga publik menginginkan suatu perubahan lalu mencari siapa tokoh yang tepat.
Menurut Rocky, ketokohan muncul karena adanya kontras atau perbandingan antara yang di luar (oposisi) dan di dalam (pemerintahan). Dalam perbandingan tersebut, lanjutnya, orang lebih melihat potensi yang di luar.
“Sebetulnya kalau orang bertanya siapa yang harus jadi presiden, maka orang akan menganggap yang harus jadi presiden adalah yang di luar,” ujar Rocky seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTubenya pada Jum’at (14/5).
Rocky menambahkan, para oposan kritis di luar memang dituntut lebih dalam oleh publik yang menginginkan perubahan. Maka pesan yang harus ditangkap adalah bukan soal nama, tapi setiap orang yang menghendaki Indonesia itu tumbuh kembali secara bermutu, memang menginginkan percepatan pergantian kekuasaan.
Lebih lanjut, Rocky juga mengatakan jika presiden yang akan datang harus mampu mengkalkulasikan masa depan. Sehingga tahu jelas Indonesia akan menjadi apa di asia tenggara, player apa di dalam soal environment atau menjadi model apa dalam teknologi 4.0 nanti.
“Semua itu yang harus dipikirkan oleh presiden yang akan datang. Yang sekarang tentu gak mungkin lagi memikirkan itu, karena dia telah kehilangan kesempatan untuk memberi harapan,” jelasnya.
Terakhir, Rocky menegaskan jika pertanyaan tentang bagaimana indonesia kedepan oleh presiden siapapun itu, adalah pertanyaan tentang harapan dengan problem-problem baru.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini