Muaro Jambi, Oerban.com – Sebagai salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sektor pertanian dituntut untuk terus berproduksi meskipun ditengah pandemic COVID-19. Pandemi ini memberikan dampak langsung terhadap proses peningkatan sumberdaya manusia Indonesia, baik pendidikan dan pelatihan khusus peningkatan SDM pertanian melalui pelatihan dampaknya terjadi pada proses pelaksanaan pelatihan. Salah satunya melalui proses inovasi pembelajaran jarak jauh (distance learning).
Pengembangan inovasi tersebut oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dimana dalam setiap arahannya mengatakan bahwa pelatihan harus tetap jalan, tetapi dengan memanfaatkan online system dan elearning, serta memaksimalkan fungsi Agriculture War Room (AWR) Kementan.
Sesuai dengan arahan dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi pada setiap kesempatan menyampaikan bahwa semua Unsur dibawah BPSDMP agar tetap mematuhi himbauan tidak mengumpulkan banyak massa dalam situasi Pandemi Covid-19. “Laksanakan kegiatan dengan jarak jauh seperti e-learning di pelatihan,” ujar Dedi.
Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya dalam mengakomodir pandemic maka dikembangkan e-learning dengan branding “Bertani On Cloud”. Program ini merupakan pelatihan jarak jauh yang dikembangkan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP, dengan menggunakan Learning Management System (LMS) diintegrasikan dengan Aplikasi Zoom Meeting sebagai media interaksinya.
Pelatihan online yang berlangsung selama 1,5 jam diawali pengantar oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan, Pusat Pelatihan Pertanian, Eka Herissuparman dan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BBP) Jambi, Zahron Helmy dengan menghadirkan narasumber Widyaiswara BPP Jambi.
Bertani On Cloud (BOC) kali ini telah memasuki Volume ke-66 dengan materi yang sangat menarik yaitu Okulasi Karet Tepat Bibit Unggul Didapat. “BOC dapat disaksikan baik melalui zoom, maupun live streaming melalui kanal youtube Puslatan dan facebook fanpage BPPSDMP serta materi lengkap pelatihannya dapat diakses pada situs www.elearningpuslatan.com dan www.bertanioncloud.com”, jelas Eka H saat membuka kegiatan BOC pada Hari Kamis (20/5/2021).
Ditambahkan Zahron Helmy, “materi okulasi penting terutama bagi petani karet maupun okulater karet. Hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa rendahnya tingkat produktivitas karet nasional, dimana masih dibawah negara negara produsen lainnya seperti Thailand. Selain itu, materi ini penting karena dapat menjadi referensi yang mudah diakses oleh petani”.
Pemateri widyaiswara BPP Jambi, Syukur dan Irwanto menjelaskan bahwa bibit unggul merupakan salah satu factor penting yang harus diperhatikan kualitasnya. Hal ini dikarenakan apabila bibit tidak berkualitas maka produktivitasnya akan rendah dan petani karet akan merugi selama umur usaha (25 tahun).
Lebih lanjut, Syukur mengemukakan bahwa dalam melakukan okulasi pertama yang harus disiapkan adalah batang bawah yang berasal dari sumber biji, yang sudah ditetapkan oleh Surat Keputusan Kementerian Pertanian.
Pada sesi kesimpulan, Irwanto menjelaskan bahwa okulasi merupakan penggabungan sifat-sifat unggul batang atas dan bawah, dimana batang atas memiliki produktivitas tinggi sementara batang bawah memiliki sistem perakaran yang kuat. Selain itu, hasil okulasi dapat memiliki keseragaman sifat.
Penulis : Ahmad Syariful Jamil
