email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Survei Nasional Australia, Perempuan Berpikir Pernikahan Sudah Ketinggalan Zaman

Populer

Canberra, Oerban.com – Dalam sebuah survei terbaru di Australia talks,  Sekitar 29 persen warga Australia yang berpartisipasi dalam Survei Nasional Australia Talks 2021 berpendapat jika pernikahan adalah institusi yang ketinggalan zaman.

Perempuan sebanyak 33 persen merasakan hal itu, lebih tinggi jika dibandingkan pria yang menyentuh angka 24 persen. Perempuan yang lebih muda lebih cenderung berpikir pernikahan sudah ketinggalan jaman, yakni 43 persen dari mereka yang berusia 18-39 tahun.

Sementara hanya 13 persen dari mereka yang berusia di atas 75-an yang punya pendapat demikian.Pandangan perempuan muda juga telah berubah sejak 2019.

Di antara mereka yang berusia 18-29 tahun, ada peningkatan sebesar 11 poin persentase dalam keyakinan jika pernikahan sudah ketinggalan zaman. Untuk kelompok usia 30-39 tahun, ada peningkatan hingga 10 poin.

Secara keseluruhan, lebih dari separuh responden, yakni 51 persen, tidak setuju pernikahan sudah ketinggalan zaman dan 20 persen sisanya netral atau menjawab “tidak tahu”.

Ketika ditanya apakah memiliki anak diperlukan untuk menemukan kepuasan dalam hidup, hampir dua dari tiga warga Australia yang mengikuti survei Australia Talks mengatakan tidak.Sekitar 74 persen perempuan merasa seperti itu, dibandingkan dengan 48 persen pria.

Jumlahnya lebih banyak bagi perempuan yang lebih muda, dengan sekitar 80 persen dari 18-29 tahun tidak setuju. Tren ini menurun hingga 58 persen di antara perempuan di atas 75 tahun.

Kebanyakan warga Australia juga tidak berpikir mereka akan lebih bahagia jika mereka memiliki, atau memiliki lebih banyak anak, dan perempuan (61 persen) merasakan hal ini lebih dari pria (55 persen).

Dr Allen sebagai pakar demografi diwawancarai mengatakan “tidak mengherankan” jika perempuan lebih tidak setuju dibandingkan pria.

Baca juga  Mengenang 39 Wanita Gaza yang Meninggal Akibat Serangan Israel

“Beban membesarkan keluarga telah jatuh ke tangan perempuan, dan selalu perempuan, meskipun jumlah perempuan yang bekerja juga bertambah,” katanya.

Data Biro Statistik Australia terbaru menunjukkan tingkat kesuburan Australia turun ke rekor terendah 1,66 kelahiran per wanita pada tahun 2019. Para ekonom dan ahli demografi memperkirakan akan ada penurunan lebih lanjut soal angka kelahiran Australia karena krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19.

Namun, tahukah kamu sahabat, menurut sebuah studi tahun 2017, yang diterbitkan dalam Environmental Research Letters, memiliki satu anak lebih sedikit adalah cara paling efektif untuk mengurangi emisi karbon loh.

Di negara maju, hal ini setara dengan pengurangan 58,6 ton CO2 untuk setiap tahun kehidupan orang tua, dengan memperhitungkan emisi anak-anak dan keturunannya.

Cara terbaik berikutnya yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi emisi karbon adalah hidup tanpa mobil, diikuti dengan menghindari perjalanan pesawat, dan pola makan nabati.

Seorang ilmuwan lingkungan dari Griffith University Queensland, Profesor Emeritus Ian Lowe, mengatakan “benar sekali” jika hal terbaik yang dapat dilakukan orang untuk lingkungan adalah dengan memiliki lebih sedikit anak.

“Jika populasi tumbuh sebesar 2 persen, maka kami membutuhkan 2 persen lebih banyak makanan, 2 persen lebih banyak pakaian, kami menggunakan 2 persen lebih banyak bahan bakar transportasi dan listrik.”

Profesor Lowe mencatat populasi Australia tidak hanya ditentukan oleh peningkatan secara alami, yakni perbedaan antara kelahiran dan kematian, tetapi juga oleh kebijakan migrasi.

Migrasi penduduk dari luar Australia dalam beberapa tahun terakhir berkontribusi pada proporsi pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi, daripada peningkatan jumlah penduduk secara alami di dalam negerinya, tetapi dengan penutupan perbatasan internasional, migrasi tersebut tidak lagi terjadi.

Baca juga  Terkesan Mandek, Perempuan KAMMI Jambi Desak Polisi Serius Ungkap Kasus Pembunuhan KY

Profesor Lowe mengatakan populasi yang meningkat sekitar 400.000 setiap tahun mempersulit pengurangan penggunaan bahan bakar transportasi, penggunaan listrik dan untuk mengurangi dampak kita terhadap lingkungan.

“Dan dimanapun Anda melihat, di daerah perkotaan Australia, lahan kosong sedang dibersihkan untuk mendapatkan lebih banyak perumahan guna mengatasi pertambahan ruang yang dibutuhkan karena ada lebih banyak orang.”

Dia mengatakan harus ada tujuan jangka panjang untuk menstabilkan populasi dan dengan memiliki satu atau dua anak konsisten dengan tujuan ini.

Salah seorang perempuan yang menjadi narasumber mengatakan meski dia tidak yakin tentang dampak ekonomi di Australia, ia setuju memiliki lebih sedikit anak artinya lebih sedikit konsumsi di dunia, sehingga “lebih baik untuk lingkungan”.

“Tapi kemudian Anda bisa memiliki salah satu dari anak-anak yang benar-benar pro lingkungan seperti Greta Thunberg dan kemudian dia bisa mengubah dunia.” Katanya.

Sumber : abc.net.au

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru