Jakarta, Oerban.com – Berkembangnya informasi seputar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendorong Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel menemui manajemen maskapai plat merah tersebut untuk berdiskusi mencari solusi atas masalah yang dihadapi perusahaan. Hal ini dilakukan agar Garuda bisa terus bertahan.
“Garuda sebagai BUMN adalah perusahaan yang sangat saya banggakan. Garuda dengan nama besarnya, kami dari DPR ingin membantu, supaya Garuda bisa eksis dan terus berkembang,” tegas Rachmad Gobel saat menyambangi Kantor Garuda Indonesia, Rabu (2/6) seperti dilansir laman Fraksi NasDem.
Gobel menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar bagi industri penerbangan. Sebab, pandemi membatasi pergerakan masyarakat.
“Dalam diskusi dengan manajemen Garuda tadi, saya mempunyai kesimpulan untuk memberikan dukungan penuh kepada manajemen Garuda dengan mengambil langkah terbaik, buat perusahaan Garuda. Tapi memang tidak bisa kita hindari persoalan yang dihadapi Garuda,” jelasnya.
Mengenai langkah yang akan ditempuh, Legislator NasDem itu tidak bisa memaparkan karena tengah dibahas manajemen. Meski begitu, pihaknya mendukung langkah apa saja yang akan ditempuh Garuda.
“Itu sedang dibahas manajemen. Kita menunggu langkah apa saja yang harus dilakukan. Yang pasti saya pribadi dan sebagai wakil di DPR mendukung penuh langkah manajemen. Apa saja langkah itu, bisa ditanya ke manajemen pada saatnya nanti. Jangan sekarang. Karena manajemen harus mengolah dulu, harus mempelajari semuanya untuk bisa mengambil langkah tersebut,” jelas Gobel.
Sebelumnya, beredar sejumlah opsi penyelamatan Garuda. Opsi itu mulai dari suntikan modal, pendirian perusahaan hingga likuidasi.
Rachmad mengatakan, likuidasi merupakan opsi terakhir dan diharapkan tidak terjadi.
“Tentu kita harapkan likuidasi (Garuda Indonesia) solusi terakhir dan kita tidak mengharapkan hal itu. Saya percaya manajemen bisa mencari solusinya. Oleh karena itu kita berikan dukungan kepada manajemen Garuda karena bagaimanapun ini kebanggaan kita,” tutupnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
