Bone Bolango, Oerban.com – Di era pendemi covid-19, sektor pertanian sangat memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan untuk mencukupi kebutuhan dasar penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 230 juta. Dan pada umumnya daerah pedesaan merupakan sentral dalam mencukupi pasok kebutuhan pangan bagi masyarakat yang mana sampai sekarang ini masih memerlukan bantuan maupun pembinaan secara nyata dari pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk untuk tetap sehat di situasi Pandemi Covid-19. Dengan sehat kita bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya,” ujar Mentan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementrian Pertanian melalui Progam READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative ). READSI berusaha memberikan dukungan nyata terhadap petani dipedesaan melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak pada peningkatan produksi pertanian maupun kesejahtaraan petani. Hal ini sesuai dengan tujuan READSI yaitu memberdayakan rumah tangga di pedesaan di Sulawesi, Kalimantan Barat dan NTT, baik secara individu maupun secara kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan program READSI akan memberikan dukungan ke petani di wilayah sasaran lewat Dinas Pertanian di Kabupaten dan Provinsi setempat selain itu juga melalui Fasilitator Desa di tiap desa sasaran Program.
Untuk itu selama tiga hari , mulai tanggal 16-18 Juni 2021, Bapeltan Jambi yang menjadi salah satu Tim Teknis READSI bersama dengan Tim Konsultan pusat melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan READSI di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini diharapkan untuk mengatahui dampak nyata dari Fasilitator daerah dalam membina kelompok tani yang mendapat bantuan dari READSI baik berupa Saprodi maupun kegiatan pelatihan.
Dalam kesempatan kegiatan ini, Ibu Yoana Rahman Sebagai DPMO Kabupaten Bone Bolango menyampaikan bahwa kegiatan READSI sangat bermanfaat sekali bagi petani di pedesaan, terutama kegiatan pembinaan dalam bentuk bantuan saprodi. Ditambahkan lagi bahwa “ perlunya identifikasi kebutuhan saprodi yang tepat dalam pengusulan bantuan karena sangat mempengaruhi dampak dari kegiatan di petani” ujar Taufiqur selaku tim teknis READSI dari Bapeltan Jambi. Selain itu Alif Fachreza selaku Tim konsultan menambahkan agar masalah-masalah dilapangan diinventarisasi dan dikonsultasikan ke pusat agar pelaksanaan kegiatan READSI lebih cepat terealisasi.
Kedepannya diharapkan kegiatan READSI ini bisa lebih bermanfaat lagi dan menjadi pemicu semangat dalam meningkatkan produktivitas pertanian sehingga kebutuhan pangan akan selalu tercukupi dan kesejahteraan petani meningkat lebih baik.