Oleh: Zuandanu Pramana
Sewindu berlalu,
Meninggalkan banyak debu di kaca jendela itu
Tempat di mana aku terpaku menatap langkah
Yang hadir demi sebuah cita
Masih terekam jelas dalam ingatan
Langkah demi langkah yang kau tapaki
Dengan kaki beralas asa
Meski ku tahu, terkadang perih menghujam diri
Mencabik-cabik harapan dan mimpi
Sewindu berlalu,
Sejak terakhir kali kau ku tatap
Dalam kesunyian rindu terbelenggu
Terpenjara oleh waktu
Hingga kini, saat raga tak lagi saling menyentuh
Jiwa urung akan bersatu
Betapa pahit kenyataan
Kala ku tahu kau tak lagi berjalan
Mengubur hasrat di lahad terdalam
Mengukir kelam di batu nisan;
Tertulis impian
Tertanggal kenangan
Sewindu berlalu,
Menggores tinta di atas buku
Lewat sepotong ingatan semu
Kau menjelma rupa puisi
Hingga abadi di dalam hati
Jambi, 2021