Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori, menyoroti peleburan bank-bank syariah plat merah menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Dia menyebut penggabungan tersebut berpotensi menimbulkan gejolak internal di BSI.
“Perlu ada konsolidasi terhadap SDM (sumber daya manusia) dan core banking system (sistem inti perbankan) agar tidak menimbulkan gejolak dan konflik di internal BSI,” ujar Satori, Kamis (8/7) seperti dilansir laman Fraksi NasDem.
Dalam kesempatan tersebut Satori mengapresiasi produk layanan BSI mobile yaitu ‘layanan cabang dalam genggaman’. Dengan produk tersebut nasabah bisa membuka rekening secara online.
“Salah satu produk BSI mobile sangat memudahkan nasabah, apalagi saat pandemi sangat cocok yaitu membuka rekening secara online. Tetapi jangan lupa agar selalu memperhatikan keamanan data nasabahnya, lalu bagaimana proses verifikasi datanya?” tanyanya.
Legislator NasDem itu juga menyarankan agar BSI jangan hanya fokus pada pendanaan, tetapi juga ke landing (pembiayaan kredit), sehingga banyak debitur yang beralih ke bank konvensional karena perhitungan kredit di bank syariah tidak jelas.
“Sekarang ini banyak debitur yang beralih ke bank konvensional karena perhitungan kredit di bank syariah tidak jelas. Mohon diperhatikan. Agar penyaluran kredit bisa meningkat maka BSI harus memperhatikan landingnya (pembiayaan kredit) juga, jangan terfokus kepada pendanaan saja,” jelasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
