Bagan Siapiapi, Oerban.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir saat ini tengah mempersiapkan program pengembangan food estate yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Seperti yang telah diketahui, Gubernur Propinsi Riau menunjuk Kabupaten Rokan Hilir sebagai kawasan pengembangan food estate di Provinsi Riau.
Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas dalam rangka memperkuat cadangan pangan melalui pengembangan lumbung pangan di luar Jawa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan bahwa, program food estate merupakan program jangka panjang yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Program ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.
Luasan lahan yang akan digunakan sebagai pengembangan food estate di Negeri Seribu Kubah ini yaitu seluas 11.691 hektar yang terpencar pada beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Kubu, Kubu Babussalam, Sinoboi, Pasir Limau Kapas, Bagan Sinemba Raya dan Rimba Melintang.
Adapun komoditas yang akan diprioritaskan yaitu padi sawah dan hortikultura untuk mendongkrak ekonomi pertanian di Kabupaten Rokan Hilir. Saat ini Kabupaten Rokan Hilir merupakan super pilot prioritas pengembangan pertanian di Propinsi Riau, terutama dengan adanya program food estate ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Muhammad Rusli Syarif, menyatakan sangat mendukung program ini. Dalam arahannya pada kegiatan sinkronisasi data antara Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Riau dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir. Rusli menyatakan bahwa sinkronisasi data sangat diperlukan, jangan sampai ada selisih data yang disampaikan ke pusat. Maka dari itu kami mengundang semua penyuluh pertanian di Rokan Hilir untuk melakukan sinkronisasi ini.
Rusli menambahkan selain padi sawah dan hortikultura, Rokan Hilir juga akan mencoba mengembangkan ternak seperti sapi, kambing dan bebek. Beberapa kecamatan di Rokan Hilir juga mempunyai potensi lain, seperti di Kecamatan Rimba Melintang yang merupakan penghasil kedelai dengan luasan lahan 200 hektar.
Bahkan Gubernur Provinsi Riau meminta lahan seluas 400 hektar untuk dilakukan pembangunan pabrik pengolahan keladi ungu menjadi tepung di Kecamatan Sinoboi. Tiga minggu dari sekarang direncanakan turun konsultan untuk melihat lahan dan selanjutnya kemudian akan membuat rancang bangun untuk Rokan Hilir. Semoga sinergitas antara Kementerian Pertanian dan Kabupaten Rokan Hilir dapat mensukseskan program pengembangan food estate ini,tutur Rusli menutup arahannya.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita