Muaro Jambi, Oerban.com – TUK Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan sertifikasi di Pulau Sumatera, kembali membuka kegiatan pada tanggal 02 Agustus 2021 kemarin. Pembukaan kali ini sangat istimewa karena langsung dibuka oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara virtual se-Indonesia dan diikuti kurang lebih 2.168 orang THL-TBPP.
Bertempat di AOR BPP Jambi, pembukaan dihadiri oleh Kepala BPP Jambi, Dr. Ir. Zahron Helmy, MP, asesor dari pusat yaitu Ir. Siti Nurjanah, M.MA dan Inang Sariati serta perwakilan dari LSP Lidia, SP., MM. Ketua TUK BPP Jambi dan segenap tim yang terlibat juga turut serta menghadiri pembukaan akbar ini.
Pada arahannya SYL menyatakan bahwa salah satu penentu keberhasilan pembangunan pertanian adalah penyuluh. Penyuluh pertanian adalah kopasus, tim khusus, penembak jitu di Kementerian Pertanian. Oleh karena itu diperlukan upaya ekstra untuk peningkatan kompetensi penyuluh pertanian, tegas Syahrul Yasin Limpo.
Penyuluh pertanian harus menguasai ilmu pertanian, tata kelola pertanian, dan mengetahui lapangan serta menguasai teknologi. Penyuluh adalah pendamping petani, sebagai komunikator, integrator, motivator, organisator, serta dinamisator, tambah SYL lagi.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nuryamsi mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian memberikan perhatian besar kepada seluruh THL-TBPP. Mereka bisa menjadi PPPK setelah menjalani sertifikasi terlebih dahulu, untuk itu, persiapkan diri sebaik mungkin sebab sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan.
Sebagai informasi, TUK BPP Jambi dipercaya menyelenggarakan 15 angkatan kegiatan sertifikasi ini yang pelaksanaannya nanti menyebar ke-3 tempat yaitu di Aceh, Medan, Nias dan BPP Jambi sendiri. Total THL-TBPP yang akan mengikuti sertifikasi di TUK BPP Jambi yaitu berjumlah 483 orang dan saat ini sudah angkatan ke-V.
Dalam sambutannya mewakili asesor, Siti Nurjanah, menyampaikan bahwa kelancaran kegiatan sertifikasi ini apabila peserta telah melengkapi semua persyaratan dan bukti dokumen portofolio yang diminta. Untuk sertifikasi level supervisor, dokumen terkait yang dibutuhkan yaitu mengenai Programa Penyuluhan, Materi Penyuluhan, Media Penyuluhan, Metode Penyuluhan, Evaluasi Penyuluhan dan Pengkajian Penyuluhan.
Siti Nurjanah pun menambahkan agar peserta banyak mengambil hikmah kegiatan ini untuk menjadi penyuluh pertanian yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Beliau berharap dari 34 peserta nanti bisa dinyatakan kompeten sehingga mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP atas usulah LSP.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita
