Aceh Besar, Oerban.com – Kegiatan Bimbingan Teknis pemberdayaan alternatif kawasan rawan dan rentan narkotika & Prekursor Narkotika bagi Penyuluh Pertanian di gelar pada tanggal 12 s.d 14 Agustus 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung serbaguna Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kuta Malaka, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Kegiatan bimtek ini pada dasarnya sebagai wujud komitmen Kementerian Pertanian melalui Balai Pelatihan Pertanian Jambi dalam pemberantasan narkotika secara nasional. Hal ini tercermin dari arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menginstruksikan bahwa seluruh pegawai bebas narkoba dan aktif melakukan edukasi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN). Mentan menekankan bahwa upaya pemberantasan narkotika juga harus dilakukan upaya edukasi sebagai bentuk upaya preventif.
Kegiatan Bimtek dibuka pada hari Kamis, 12/8/2021 oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jakfar. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab. Aceh Besar, Fahrizal, dan perwakilan Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Yakmar.
Kepala Dinas Pertanian Kab. Aceh Besar dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi atas kepercayaan melaksanakan kegiatan di Aceh Besar dan semoga kerjasama ini dapat berlanjut.
“Harapannya dengan kegiatan ini dapat menambah ilmu baru bagi peserta dan dapat didiseminasikan kepada petani dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani khususnya daerah komoditas rawan narkotika,” kata Bapak Kadis.
“Selain itu, adanya pelatihan ini akan memunculkan suatu komoditas pengganti tanaman narkotika yang mampu meningkatkan kesejahteraan di wilayah Aceh Besar, tambahnya.
Dalam sambutan pada pembukaan, perwakilan BPP Jambi, Yakmar, berterima kasih atas kerjasama, sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak dinas.
“Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak sektor pertanian harus menyerap ilmu sebaik-baiknya pada pelatihan ini, serta sekaligus menyebarkannya kepada petani. Mohon disampaikan teknis teknis komoditi pertanian sebagai upaya pengganti tanaman narkotika”, pungkasnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan salah satu faktor penting dalam membangun pertanian adalah SDM. “Oleh sebab itu, BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan,” ujar Dedi.
Penulis: Ferdinal