Kota Jambi, Oerban.com – Buntut panjang cuitan Faldo Maldini, aktivis yang kini menjadi staf khusus Mensesneg tentang mural yang bertebaran di Jabodetabek kini membuatnya digelari sebagai king of lip dempul. Dikutip dari laman oposisicerdas.com, dalam karikatur yang dibuat oleh seorang pengguna Twitter, @sutanmangaraphp terlihat Faldo memakai sorban dan tangan kanannya memegang kuas yang sudah dilumuri cat.
Karikatur itu ditujukan sebagai sindiran dan kritikan atas pernyataan Faldo bahwa saat membongkar mesin pesawat maka perlu dilakukan pengecatan ulang. Ini merupakan komentar lanjutan dari cuitan Faldo soal mural beberapa waktu lalu.
“Bongkar mesin pesawat, kan mesti di cat lagi, Pak. Kalau nggak, banyak dempulnya pesawat Presiden.. Kita aja mobil didempul pengen buru-buru dicat,” jawab Faldo.
Faldo vs mural
Sebelumnya, Faldo sempat angkat bicara mengenai mural yang bertebaran di Jabodetabek. “Jadi, mural itu tidak salah. Kalau ada izinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang. Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa izin kita. Orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan,” tulis Faldo dalam akun Twitter pribadinya, pada (15/8) lalu.
Ia menegaskan, isi konten dalam mural itu tidak dipermasalahkan pihaknya, kendati bernada kritikan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.Pasalnya, kata Faldo, selama ini berbagai kritikan yang ditujukan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu dibalas dengan perbaikan kinerja.
“Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya. Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang. Setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang,” tegas Faldo.
Faldo pun menekankan bahwa kritik serta hinaan yang ditujukan kepada Jokowi tidak mengendorkan motivasi mereka untuk membangun bangsa. “Kami sangat berharap, hari ini kita sama-sama menjaga. Kritik dan hinaan seperti apapun tidak akan mengurangi motivasi untuk menjawab persoalan pandemi yang menghantam seluruh negara di dunia ini. Kami terus berfokus di situ,” pungkas Faldo.
Meski begitu, kritik Faldo yang menyebut lebih penting beli makan daripada beli cat mendapat banyak respon sejumlah pihak. Salah satu akun, Uli Siregar ikut berkomentar. “Seni termasuk mural bermuatan pesan politis, adalah salah satu protes atau perlawanan nonviolent oleh rakyat kepada penguasa. Sebagai mantan aktivis, seharusnya Faldo paham untuk lebih fokus pada pesan yang disampaikan” tulisnya.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini