email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Dengan Sijarwo, Petani dan Penyuluh Aceh Utara Mampu Meningkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 15%

Populer

Kuta Makmur, Oerban.com – Sistem tanam jajar legowo atau biasa disebut Sijarwo merupakan inovasi pola bertanam selang seling antara dua baris tanaman dan diselingi satu baris kosong. Inti dari sistem tanam jajar legowo adalah memperbanyak tanaman pinggir dengan harapan pertumbuhan lebih bagus dan hasil lebih tinggi. Dengan menggunakan jajar legowo 2:1, populasi tanaman meningkat sekitar 33%. Jika pola konvensional hanya menghasilkan populasi tanaman 160.000 rumpun per hektar, maka untuk jajar legowo 2:1 menghasilkan populasi tanaman 213.300 rumpun per hektar sehingga mampu meningkatkan produktivitas padi 10 15%.

 

Seperti yang sering disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa peningkatan produktifitas tanaman padi adalah hal yang sangat penting pada saat ini. Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisir losses seminimal mungkin.

 

Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Kuta Bayu yang berada di Desa Gampong Bayu, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Petani dan penyuluh telah terbiasa menanam padi memakai sistem teknologi jarwo 2:1 pada lahan sekolah lapang (SL) IPDMIP, karena begitu banyaknya keuntungan yang didapat. Pada kegiatan penanaman kali ini ikut hadir penyuluh pertanian Kecamatan Kuta Makmur. Sementara itu untuk bibit telah berumur 15 hari setelah semai (HSS) dengan jarak tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm.

Ada beberapa manfaat didapatkan oleh petani dengan teknologi tanam sistem jarwo yang merupakan salah satu paket teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) diantaranya adalah : 1. Sistem Jarwo dapat menambah populasi tanaman padi sekitar 33%, 2. Dengan adanya barisan kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui barisan kosong/ lorong, 3. Tanam dengan sistem jarwo ini dapat mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus, karena hama tikus kurang suka tinggal dilahan yang terbuka, disamping itu dilahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan penyakit dapat ditekan. 4. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian tanaman dalam barisan, 5. Dengan menerapkan tanam sistem jarwo akan menambah kemungkinan barisan tanaman untuk mengalami efek tanaman pinggir dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal bagi tanaman yang berada pada barisan pinggir.

Baca juga  Dampingi Purnawidya melalui Evaluasi Pasca Pelatihan dan Bimbingan Lanjutan, Bapeltan Jambi Pastikan Peningkatan Kompetensi

Penyuluh pendamping Sekolah Lapang (SL) IPDMIP, Muslim sangat antusias dengan teknologi yang diterapkan oleh petaninya. Ini merupakan kabar gembira bagi seluruh insan pertanian karena petanikami telah menerapkan sistem pertanian modern. Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap petani dan mudah mudahan produktivitasnya bisa meningkat sehingga bisa menjaga ketahanan pangan ujar Muslim.

Penulis : Yuskarina, S.Pi

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru