Muaro Jambi, Oerban.com – Dampak pandemi Covid 19 masih meluas dan sangat perlu diwaspadai. Ditengah kebijakan pemerintah yang menerapkan PPKM dan era new normal di beberapa tempat, penyuluh pertanian memainkan peran strategis yang sangat penting dalam rangka memberikan respon terhadap pandemi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta kepada penyuluh pertanian di seluruh Indonesia untuk membantu dirinya membangun pertanian. Kementan mendorong petani bertani secara maju, mandiri dan modern.
Oleh karenanya, jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi bekerjasama dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Komisariat Jambi beserta UPT Pelatihan Kementerian Pertanian dalam hal ini Bapeltan Jambi menggelar Agribusiness Discussion Forum (ADF) dengan judul Penyuluh Pertanian di Era New Normal.
Acara yang diselenggarakan via zoom ini menghadirkan narasumber narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain Ketua Umum PP PERHEPI yang sekaligus Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (Bustanul Arifin), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Fuad Muchlis) serta Widyaiswara Bapeltan Jambi (Ahmad Syariful Jamil).
Dalam pemaparannya, ada lima sistematika yang dibahas oleh Bustanul Arifin diantaranya tentang penyuluhan pertanian dalam UU 16/2006 tentang SP3K, sistem agribisnis terpadu, modern dan berkelanjutan, Korporatisasi (Ekosistem untuk Agroenterpreneur), Pengembangan Model (Inclusive Closed Loop System) serta perubahan kebijakan penyuluhan kedepan.
Selanjutnya, Fuad Muchlis yang juga merupakan Sub Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat PP PERHEPI dan Sekretaris PERHEPI Komisariat Jambi lebih mengedepankan Inovasi Penyuluh Pertanian diantaranya dengan memaparkan peran komunikasi pembangunan, tantangan penyuluh pembangunan serta kreativitas komunikasi pembangunan di era new normal.
Sementara itu, Ahmad Syariful Jamil memaparkan tentang kinerja penyuluh pertanian ditengah pandemi covid 19 dengan beberapa cara antara lain kolaborasi antara penyuluh pertanian ASN, THL, Swadaya dan swasta, mengintegrasikan penyuluh pemerintah (public sector) dengan penyuluh swadaya/swasta (private sector), serta memiliki kemampuan distinguished yang dicari oleh petani.
Melalui diskusi ini diharapkan penyuluh pertanian bisa membantu mengatasi masalah sosial yang sering muncul dan membantu menghubungkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas layanan sosial dengan melakukan identifikasi para pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian yang terdampak langsung. Misalnya mengusahakan layanan asuransi pertanian, membantu mengidentifikasi dan memberikan masukan tentang peluang mendapatkan pendapatan alternatif untuk keluarga serta membantu menyelesaikan konflik lokal.
Hal ini seiring dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, ”Melalui gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di masing masing Kecamatan, peran penyuluh dalam mendukung dan mengawal petaniagar pertanian tidak berhenti, memastikan stok pangan terjamin dan mendukung sepenuhnya program utama Kementerian Pertanian, tuturnya.
Penulis: Wahyudi Narullova