Lhoksukon, Oerban.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningatan produktivitas adalah hal yang sangat penting. “Pertanian harus mampu memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Artinya, produktivitas harus terjaga, bahkan harus ditingkatkan. Untuk itu, kita akan memaksimalkan semua program yag ada di Kementan, salah satunya program IPDMIP,” tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menyatakan pentingnya program IPDMIP ini.
“Salah satu tujuan IPDMIP adalah meningkatkan produktivitas pertanian. Khususnya di daerah irigasi. Peningkatan produktivitas itu dilakukan IPDMIP dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM pertanian, baik itu petani maupun penyuluh,” paparnya.
Salah satu upaya Kementan untuk meningkatkan produktivitas adalah melalui kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP, seperti yang dilaksanakan di Kelompok Tani Kuta Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengelolaan usahatani sehingga petani dan keluarganya sejahtera. Sedangkan untuk materi yang diajarkan tentang hama dan cara pengendaliannya pada tanaman padi sawah.
Penyuluh Kecamatan Kuta Makmur, Muslim menjelaskan tentang kegiatan yang mereka laksanakan. “Dengan adanya kegiatan SL IPDMIP materi hama dan teknik pengendaliannya pada tanaman padi sawah, diharapkan kepada anggota kelompok tani untuk dapat mengendalikan hama secara terpadu dan ramah lingkungan dengan cara melestarikan musuh alami, penggunaan pestisida nabati dan menanam refugia di pematang sawah. Pengendalian hama dapat dikatogorikan dalam suatu kegiatan yang cukup penting dari tahapan budidaya tanaman padi. Meskipun cara bertanamnya benar dan benih yang digunakan varietas unggul baru, namun bila tidak diimbangi degan perawatan pengendalian hama maka hasil panen tidak akan maksimal karena tanaman akan rusak bahkan mati akibat populasi organisme pengganggu tanaman yang tidak terkendali. Hal ini harus ditangani dengan melakukan pemantauan, pengamatan pengendalian secara mekanik, fisik, kultur tekhis dan penggunaan varietas yang tahan serta pengendalian secara kimia bila sudah diambang batas ekonomi,” terang Muslim.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Kuta Bayu, Agus Supriadi mengaku senang dengan kegiatan ini. “Peserta SL IPDMIP sangat bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan ini karna bisa belajar banyak hal mengenai hama dan cara pengendaliannya.. Kami sangat senang karna di tengah – tengah sekolah lapang dihadiri oleh tim Monev dari Kementerian Pertanian yang di dampingi oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara serta Kepala BPP Buloh Blang Ara,” jelas Agus.
Penulis : Yuskarina