Washington, Oerban.com – Seorang pria California yang dituduh membunuh satu jamaah dan melukai tiga lainnya dalam penembakan di dalam sebuah sinagog sekitar sebulan telah membakar sebuah masjid di dekatnya, ia mengaku bersalah pada hari Jumat lalu atas kejahatan rasial federal yang terkandung dalam 113 dakwaan.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan pembelaannya dengan jaksa federal, pengacara untuk John T. Earnest dan pemerintah akan bersama-sama merekomendasikan agar dia menerima hukuman penjara seumur hidup ketika dia dijatuhi hukuman pada 28 Desember, kata Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan.
Earnest, sekarang berusia 22 tahun, ditangkap tak lama setelah dia melepaskan tembakan ke sinagoge Chabad of Poway di utara San Diego pada 27 April 2019, selama doa Sabat pada hari terakhir liburan Paskah Yahudi selama seminggu. Dia berusia 19 tahun saat itu.
Seorang anggota jemaat berusia 60 tahun, Lori Gilbert-Kaye, tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk rabi, yang tertembak di tangan dan kehilangan jari telunjuk.
Pria bersenjata itu, yang senapan gaya serbunya tampaknya macet, dikejar keluar dari kuil oleh seorang mantan sersan Angkatan Darat di jemaah itu dan melesat pergi dengan sebuah mobil, melarikan diri dari seorang agen Patroli Perbatasan AS yang sedang tidak bertugas yang menembak kendaraan yang melarikan diri tetapi meleset dari sasaran. mengira. Earnest menepi dan segera menyerahkan diri ke polisi.
Pihak berwenang kemudian mengidentifikasi Earnest sebagai penulis “manifesto” anti-Semit, anti-Muslim yang ditemukan di posting di Internet dengan namanya.
Di dalamnya, dia mengaku bertanggung jawab atas serangan pembakaran menjelang fajar sekitar sebulan sebelumnya yang merusak Islamic Center of Escondido, sebuah kota sekitar 15 mil sebelah utara Poway, dan dia mengaku mendapat inspirasi dari pria bersenjata yang membunuh 50 orang di dua masjid di Selandia Baru sekitar waktu itu.
Pihak berwenang mengatakan Earnest telah memasuki sinagoga dengan senjata yang diisi penuh dengan majalah 10 peluru dan membawa lima majalah tambahan.
“Tidak ada tempat di masyarakat Amerika untuk jenis kekerasan yang dipicu kebencian ini,” kata Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan.
Sumber : Daily Sabah