Jakarta, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen dan berupaya meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian. Termasuk berkolaborasi dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) untuk melatih petani milenial dan petani andalan di 34 provinsi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” jelas Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menegaskan pentingnya mencetak petani muda yang handal.
“Masa depan pertanian Indonesia ada di tangan petani milenial. Untuk itu, kita terus berupaya meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan para petani milenial dan petani andalan,” katanya.
Salah satu peningkaran dilakukan melalui pelatihan bagi 34.000 (tiga puluh empat ribu) milenial yang tersebar di 34 Provinsi yang akan dilakukan bersama menggandeng Kwartir Nasional (Kwarnas).
Didukung Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Hortikultura,Direktorat Jenderal Perkebunan, Pusat Data dan Informasi Pertanian serta unit kerja serta unit pelaksana teknis lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan akan melaksanakan pelatihan bagi anggota Pramuka.
Jenis pelatihan yang akan ditawarkan antar lain; Pelatihan kepramukaan, Pelatihan kepemimpinan dan organisasi, Pelatihan komunikasi efektif, dan Pelatihan Krida.
Metode pelatihan yang digunakan adalah secara virtual /online dengan pendekatan Experiential Learning Cycle (ELC) atau AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan) dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa dengan bersifat pembaharuan yang dilaksanakan selama 2 hari secara online.
Sasaran pelaksanaan pelatihan ini antara lain, anggota Pramuka Penegak (usia 17 – 20 tahun), Pramuka Pandega (usia 21 – 25 tahun), Petani Milenial dan Andalan tiap provinsi, Siswa, Mahasiswa, dan Alumni Polbangtan dan Perguruan Tinggi.
Melalui pelatihan yang aman digelar dalam waktu dekat, diharapkan para Milenial dan Andalan akan mendapatkan kemampuan di bidang kepramukaan, bidang kepemimpinan dan organisasi, bidang komunikasi efektif serta bidang pelatihan krida.
Penulis : Nurlaily