email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Dinas TPHP Kabupaten Lima Puluh Kota Meminta Adanya Tindak Lanjut Dari PLEK

Populer

Sarilamak, Oerban.com – Berakhir sudah kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) yang dilaksanakan dari tanggal 23 – 25 September 2021 di Hotel Shago Bungsu 2,  Lubuak Batingkok, Kabupaten Lima Puluh Kota. Pelatihan ini adalah angkatan ketujuh dan merupakan angkatan terakhir pada tahun anggaran 2021. Untuk peserta PLEK tingkat dasar ini diutamakan adalah Ketua atau pengurus Kelompok Tani beserta istri atau suaminya. Jumlah Peserta 30 orang dari utusan kelompok tani Nagari Mungo, Ampalu dan Sitanang.

Acara yang dibuka oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, dalam hal ini diwakili oleh Sektretaris Dinas, Mayangsari Ekalisa juga turut dihadiri oleh Emilna Zubir, perwakilan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Widyaiswara Bapeltan Jambi (Fergutson Nainggolan) serta fasilitator pelatihan dari kalangan PPL Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sedangkan untuk acara penutupan dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Kepala UPTD BPP, Rodiah Syukrianti. Dalam sambutannya, Rodiah meminta kepada peserta agar ada tindak lanjut dari pelatihan ini.

“Usai pelatihan ini, peserta agar melakukan bimbingan pencatatan usaha tani di kelompok masing-masing. Diharapkan setiap kelompok minimal dua rumah tangga petani membuat  perhitungan usaha tani padi yang dilakukannya dan menyerahkan hasil perhitungan tersebut ke PPL masing-masing. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan peserta hari ini, banyak yang bisa ditindak lajuti untuk meningkatkan produksi dan produktifitas usaha tani padi, diantaranya: penghematan penggunaan benih yang dinilai masih boros, penggunaan kapur pertanian untuk menetralkan pH tanah sawah sehingga efektifitas pemupukan meningkat serta penerapan sistim tanam Jejar Legowo 2:1 maupun penggunaan pestisida nabati yang bahan bakunya cukup tersedia di lokasi kita masing-masing,” ujarnya.

Pada acara penutupan, juga diumumkan peserta yang dinilai berprestasi. Penilaian bersumber dari hasil Pre Test dan Post Test. Pada angkatan ketujuh ini didapatkan tiga orang peserta pemuncak yaitu, Peringkat 1, Hendri dari Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Peringkat 2, Ratna Delvita dari Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Peringkat 3, Laswarna dari Ngari Mungo Kecamatan Luak.

Utusan Kelompok Tani Sarangkuah Dayuang, Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Yanyus merasa sangat terbantu dengan kegiatan pelatihan ini.

“Kami merasa sangat terbantu soal pencatatan dan penghitungan usaha tani padi, selama ini tidak pernah kami catat dan tidak tahu berapa laba untuk satu musim tanam. Selama ini kami hanya menghitung berdasarkan perkiraan global. Dengan tidak adanya catatan usaha tani padi ini,kami kesulitan untuk meminjam modal ke pihak Bank,” ucap Yanyus.

Sementara itu Serna Nengsih, utusan Kelompok Tani Berkat Yakin, Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban berupaya mensosialisasikan hasil pelatihan ini kepada anggota kelompok untuk meningkatkan produksi.

“Sekarang kami sudah tahu cara mencatat usaha tani dan menghitung laba rugi serta kebutuhan modal usaha tani padi. Juga dapat pengetahuan tentang KUR serta asuransi tanaman padi. Kami akan coba terapkan cara pencatatan usaha tani padi ini kepada anggota kelompok. Kami juga akan melakukan upaya untuk meningkatkan produksi dengan sistem Jarwo serta pemakaian kompos guna meningkatkan kesuburan tanah sawah,” harapnya.

Penulis : Sesvil

 

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru