Aceh Utara, Oerban.com – Di era modern revolusi industri 4.0 petani tidak hanya dituntut mampu menguasai teknologi namun harus memiliki pencatatatan dan pengelolaan keuangan yang baik. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengatakan “Literasi keuangan pertanian terus dikuatkan. Dengan begitu, petani bisa menyusun strategi usahatani yang ideal. Mereka juga bisa mengelola kelompok taninya. Yang pasti, petani memiliki manajemen keuangan yang sangat sehat,” jelas SYL.
Melalui Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) proyek Integrited Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP), pasangan suami istri petani di Kabupaten Aceh Utar, diajarkan cara mengelola keuangan. Pelatihan Plek bagi petani ini merupakan RTL dari pelatihan TOT Plek yang telah diikuti penyuluh pendamping di Blai Pelatihan Pertanian Jambi yang dlaksanakan 22-23 September 2021 Lalu. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan di BPP Simpang Kramamat Aceh Utara selama 3 hari.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 17 pasang suami istri yang berasal dari 3 Kecamatan yaitu Kuta Makmur, Tanah Luas , dan Simpang Kramat Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan fasilitator merupakan penyuluh pendamping IPDMIP sebanyak 5 orang yaitu ; Yuskarina, Sri Lestari, Aiyub, Maryani dan Mahdi.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh Dinas Pertanian yang diwakili oleh Kabid Kelembagaan Petani dan Penyuluh (Faisal Mulyawan), Kasie Diklat (Mahmudi), Kasie Penyuluhan (Yohanna Anwar), dan KJF (syahnuran), dan Kepala BPP Simpang Kramat (Teuku Zuhrial).
“ Diharapkan dengan adanya kegiatan ini petani dan keluarganya mampu mengelola keuangan usaha tani dan mengelolaa Rumah Tangga sehingga anggaran konsumsi pangan keluarga dapat terpenuhi” tutur Faisal Mulyawan.
Fasilitator pelatihan ini mengatakan “ Rencanakan keuangan sesuai kemampuan dengan mengutamakan kebutuhan dan menyampingkan keinginan, Jika hidup ingin ada perubahan maka kurangilah gaya hidup dan perbanyak usaha,” Pesannya.
Sesuai dengan tupoksi BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP pada lain kesempatan mengatakan, penyuluh harus tahu cara mengelola uang. Sebab, jika pengelolaan keuangan tidak beres bisa berbahaya. “Pengelolaan yang tidak baik, bisa menghambat program. Apalagi jika terjadi penyimpangan. Bukan hanya bisa menghambat, tetapi juga bisa menghancurkan petani, penyuluh, dan semuanya,” tutur Dedi Nursyamsi.
Penulis: Puji Lestari