Jambi, Oerban.com – Petani milenial didorong agar menjadi profesi yang menjanjikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga sektor pertanian dapat menarik partisipasi para generasi muda. Selain itu petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir baik on farm maupun off farm.
Tak hanya dari segi budidaya, pasca panen dan pengolahan hasil, pengemasan serta perdagangan produk harus dapat dilakukan secara mandiri sehingga produk pertanian dapat dilakukan lintas negara dan petani berkesempatan mendapat penghasilan yang lebih besar.
Apalagi di masa pandemi ini, sektor pertanian harus diberdayakan demi memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Upaya membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani terus digaungkan. Berdasarkan pada data statistik bahwa sektor pertanian di tengah pandemi memberikan kontribusi positif pada perekonomian nasional yaitu 1,75% pada tahun 2020 dan tumbuh 2,95 % pada kuartal 1 tahun 2021.
Itulah alasan bahwa sektor pertanian sangat strategis untuk ketahanan perekonomian bangsa. Untuk mendukung resonansi penumbuhan petani milenial di seluruh Indonesia dibentuklah Jaringan Pertanian Nasional (JPN) sebagai penggerak petani milenial di masing-masing wilayah. Berkolaborasi nantinya dengan penyuluh yang hadir sebagai komunikator, integrator, motivator, organisator, dinamisator, JPN siap mendukung pembangunan pertanian secara maksimal.
Dirangkaikan dengan kegiatan peresmian gedung kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), sebanyak 75 Komisariat Daerah (Komda) dikukuhkan oleh Menteri Pertanian sekaligus Dewan Pembina JPN, Syahrul Yasin Limpo (SYL), kemarin.
Pengukuhan ini mengacu pada SK Nomor 3/Skep/JPN/10/2021 tentang susunan pengurus Jaringan Pertanian Nasional Komisariat Daerah masa bakti 2021-2026 yang ditetapkan di Serpong, 21 Oktober 2021. Saat ini Komda JPN telah terbentuk di 33 Provinsi.
Dalam arahannya SYL menyampaikan tugas Komda JPN sangat berat. “Anda harus membela kepentingan petani hari ini, besok dan sampai masa yang akan datang”, ujarnya.
Harapannya, JPN menjadi mata, mulut dan telinga bagi pemerintah untuk mengkomunikasikan regulasi, teknologi maupun inovasi yang terbangun dari pemerintah ke masyarakat maupun dari masyarakat ke masyarakat.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita
