Jakarta, Oerban com – Amanah yang diemban sebagai asesor kompetensi bukanlah tugas yang ringan dan mudah. Karena tanggung jawab besar melekat di tangan seorang asesor saat seorang peserta uji kompetensi dinyatakan benar-benar kompeten dan menguasai bidang yang diujikan.
Untuk itu seorang asesor harus benar-benar memahami rangkaian proses panjang sebuah uji kompetensi, mulai dari merencanakan aktivitas dan proses asesmen, melaksanakan asesmen hingga memberikan kontribusi dalam validasi asesmen.
Untuk memenuhi kebutuhan asesor kompetensi yang semakin tinggi, BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai satu-satunya lembaga negara yang berhak mengeluarkan sertifikat kompetensi di Indonesia, bekerjasama dengan LSP Kementerian Pertanian menyelenggarakan kegiatan Recognition Curent Competency (RCC).
Sebanyak 26 asesor di bidang pertanian mengikuti RCC di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinegara selama 3 hari yakni 21-23 Oktober 2021 . Kegiatan dibuka langsung oleh Manajer LSP yakni Dr. Leli Nuryati, M.S, selain Leli Nuryati pembukaan ini juga dihadiri Master Asesor dari BNSP Parlagutan Silitonga dan Thomas Widodo, Koordinator Standartisasi dan sertifikasi pertanian, Perwakilan dari LSP pertanian, TUK BBPKH Cinegara, dan Peserta Asesor.
Dalam kata sambutan Leli Nuryati selaku manajer LSP menyatakan Sertifikasi sangat penting untuk pengembangan SDM pertanian khususnya para asesor kompetensi, ujarnya.
Ini semua sejalan dengan salah satu arahan Priseden Joko Widodo, Pembangunan akan berorientasi pada SDM berbasis kompetensi melalui Pendidikan dan pelatihan.
Pada setiap kesempatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi selalu menegaskan “ Tanpa penyiapan SDM yang baik, bukan tidak mungkin lapangan pekerja yang selama ini yang dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia akan diganti oleh tenaga kerja asing yang lebih kompeten , jelasnya.
Penulis: Puji lestari
