Jakarta, Oerban.com – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, anggota DPR tidak boleh menyesali jumlah yang sedikit atau kecil, karena jika yang dilakukan adalah benar, maka hal itu berarti banyak.
“Lembaga sekelas DPR RI itu sudah dibikinkan Mahkamah Kehormatan. Dan setahu saya cukup independen karena dipimpin oleh yang katanya oposisi. Masalahnya kalau penakut gak usah bilang kami kecil, kalah voting dll,” katanya melalui akun twitter pribadi, Selasa (9/11/2021).
Menurut Fahri, saat ini sudah terlalu banyak masalah yang harus diusut dan bisa menjadi skandal. Tapi kalau sedikit-sedikit minta maaf, bagaimana jadinya rakyat.
“Bisakah kami menitip nasib pada kalian? Buat apa kami memilih kalian? Itulah pertanyaan yang sekarang meragukan kerja dewan,” sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan, anggota dewan mesti belajar menjadi oposisi dari burung, yang meskipun kecil tetap bisa terbang.
“Akal adalah sayap-sayap kalian. Kepakkanlah. Sambil bersiul bernyanyi, dan kekuasan yang besar bisa dibikin mati akal,” tuturnya.
Fahri juga menyebutkan dalam sejarah Indonesia, dewan khususnya DPR RI adalah perwujudan daulat rakyat . Di sini kedaulatan rakyat dinampakkan. Bahwa rakyat adalah pemilik kekuasaan dan hak pada dasarnya.
Maka dari itu, lanjutnya, Dewan harus nampak dalam pengelolaan negara, nampak gagah dan berguna.
Jika daulat tersebut tak tampak. Dan yang terjadi justru sebaliknya, daulat partai yang tampak seperti basa basi dalam paripurna, maka menurut Fahri, alarm merah perlu dinyalakan.
“Wajah persekongkolan tiba-tiba muncul bahwa ternyata perilaku mereka sudah diatur. Dan batas-batas yang mereka buat akan membuat tuntutan rakyat takkan sampai,” terangnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini