Pekanbaru, Oerban.com – Sumber daya manusia (SDM) pertanian ini adalah faktor pengungkit produktivitas pertanian paling besar. SDM pertanian menyumbang 50 persen terhadap peningkatan produktivitas pertanian. Oleh karenanya, berbicara peningkatan produktivitas kita akan berbicara SDM pertanian, begitu ujar Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
SDM pertanian yang diperlukan adalah mereka yang mampu mengimplementasikan inovasi teknologi. Hal ini dilakukan salah satunya melalui pelatihan, tambah Dedi lagi.
Ade Putra Daulay yang merupakan Duta Petani Milenial (DPM) Pekanbaru juga mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian. Saat ini Ade yang juga Ketua P4S Pemuri (Petani Muda Riau) sedang mengembangkan komoditas cabe rawit dan geprek.
Saya terjun di dunia pertanian karena ada masalah SDM di regenerasi petani saat ini. Sekarang saya sedang menjalankan progam Sarana Pangan Madani (SPM) yang fokus dalam distribusi hasil pertanian ke kelurahan-kelurahan yang ada di pekanbaru, terang Ade.
Selain itu untuk menjaga kestabilan harga cabe saya juga mengembangkan komoditas cabe rawit di sekitar Kota Pekanbaru, ujar Direktur BUMD Pangan berusia 32 tahun ini.
M. Taufiqurrohman dari Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang mewakili Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Kementerian Pertanian sangat beruntung sekali memiliki DPM seperti Ade ini. Semoga semangat pengembangan SDM pertaniannya dapat ditularkan ke petani-petani millennial lainnya, sehingga tujuan regenerasi petani muda dapat terwujud lebih cepat.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), hingga tahun 2024 pihaknya bertekad mencetak 2,5 juta petani milenial. Ke depan secara perlahan, saya harapkan jumlah petani milenial lebih besar. Pemerintah daerah, gubernur dan bupati harus mendukung tumbuhnya petani milenial, tegas SYL.
Penulis: Dyah Nastiti Anindita