Jambi, Oerban.com – Pengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional, yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri, sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta sebagai pengembangan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di daerah dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Selain itu, tanaman karet juga merupakan tanaman tahunan yang mampu memberikan manfaat dalam pelestarian lingkungan, terutama dalam hal penyerapan CO2 dan penghasil O2. Bahkan ke depan, tanaman karet merupakan sumber kayu yang potensial yang dapat mensubtitusi kebutuhan kayu hutan alam yang dari tahun ke tahun ketersediaannya semakin menurun.
Untuk mengelola usaha tani karet sehingga memberikan hasil yang maksimal diperlukan peranan sumberdaya manusia dalam hal ini petani dan penyuluh. Oleh karenanya penting untuk terus mengupdate dan upgrade kompetensi dan keterampilan SDM pertanian di bidang karet ini. Menindak lanjuti hal ini, Balai Pelatihan pertanian jambi sebagai UPT dari Kementerian Pertanian menyelenggarakan pelatihan Teknis Agribisnis Tanaman Karet bagi Penyuluh pertanian selama 7 hari.
Pelatihan ini diikuti oleh penyuluh pertanian yang berasal dari 6 provinsi wilayah kerja Balai Pelatihan Pertanian Jambi yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri , dan Jambi.
Salah satu peserta pelatihan, Ujang Suryadi PPL Muara Siau, Merangin mengatakan permasalahan karet umumnya kualitas karet yang tidak memenuhi standar ekspor sehingga sebagai penyuluh harus mengubah prilaku petani yang harus menerapkan SOP budidaya dan penanganan yang baik. “ kami berharap dengan adanya pelatihan ini penyuluh mendapat wawasan tambahan sehingga tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan kualitas komoditi karet ini dapat terwujud.
Dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan pertanian Jambi, Zahron Helmy, mengatakan kualitas karet kita rendah kalah dengan negara tetangga, walaupun luas lahan kita luas. Hal ini karena kebiasaan dan prilaku petani yang tidak menerapkan GAP dan GHP tanaman karet. “ Penyuluh harus menguasai dari hulu sampai hilir dan mampu merubah sikap petani untuk menghasilkan karet berstandar eksport,” ungkap zahron.
Adapun materi yang akan disampaikan pada Teknis Agribisnis Tanaman Karet bagi Penyuluh pertanian ini dimulai dari pembenihan, pengenalan klon hingga ke analisis usaha tani tanaman karet. Dimana akan dipandu oleh fasilitator yang kompeten seperti dari Puslit Karet Sembawa, Pt Jambi Waras dan Widyaiswara Bapeltan Jambi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasil Limpo mengatakan dalam Rakornas Pembangunan Perkebunan mengatakan “Perkebunan harus mempunyai program unggulan, Lanjut Mentan, yang dapat mengaktualisasikan Perkebunan Indonesia Maju, Mandiri dan Modern, selain korporasi petani komoditas perkebunan, produksi benih unggul perkebunan 20 juta batang sebagai upaya penyediaan logistik benih pada sentra-sentra perkebunan juga untuk memperbaiki produktivitas komoditas perkebunan yang masih belum maksimal. “ kata Mentan SYL.
Penulis: Wahyudi Narullova