Jambi, Oerban.com – Lebah adalah serangga sosial yang hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni, yang mendiami satu sarang lebah. Hal ini berbeda dengan pola hidup kebanyakan spesies serangga yang bersifat soliter (senang menyendiri). Di dalam satu koloni terdapat seekor lebah ratu (queen) sebagai pemimpin koloni, ratusan lebah jantan (drone) dan puluhan ribu lebah pekerja (worker). Saat ini budidaya lebah tengah menjadi perbincangan yang hangat dikalangan masyarakat. Disamping nilai pasarnya yang cukup tinggi, manfaat madunya sangat baik untuk kesehatan. Selain itu juga, budidaya lebah dapat juga menjadi sarana edukasi bagi kaum milenial yang ingin berwirausaha untuk meningkatkan pendapatannya
Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang sedang mengembangkan kawasan Agro Edu Wisata menerima kunjungan pengusaha lebah dalam hal ini PT. Cipta Lebah Berkah yang berkeinginan melakukan kerjasama dalam pengembangan lebah di kawasan Agro Edu Wisata Bapeltan Jambi. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur PT. CLB, Candra Lela yang hadir di Bapeltan Jambi. Candra mengatakan kawasan AEW Bapeltan Jambi sangat cocok untuk budidaya lebah karena memiliki berbagai jenis tanaman yang sangat cocok sebagai pakan lebah. PT. CLB lanjut Candra akan menanamkan investasinya berupa Sarang beserta lebahnya.
Sementara itu Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy menyambut baik kunjungan PT. CLB yang berkeinginan menjalin kerjasama. Diharapkan dengan kerjasama ini, selain dapat meningkatkan pendapatan,juga dapat menjadi sarana edukasi, sehingga dapat menarik minat masyarakat ataupun stakeholder untuk berkunjung ke Bapeltan Jambi.
Sesuai dengan program Kementerian Pertanian yang menggencarkan Agro Edu Wisata (AEW). Program AEW ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 melalui usaha tani yang dielaborasi dengan sektor pariwisata. Ini sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Sektor pertanian harus mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan pengembangan Agro Edu Wisata di berbagai lokasi di tanah air,” tutur Menteri yang akrab disapa SYL ini.
Sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “Agro Edu Wisata (AEW) harus hebat baik sarananya maupun kegiatan taninya sehingga agro wisata dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini terhadap pertanian/peternakan,” jelas Dedi.
Penulis: Wahyudi Narullova