Muaro Jambi, Oerban.com – Ada yg baru di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi. Untuk menarik minat masyarakat dalam dunia pertanian, Bapeltan Jambi terus memacu pengembangan Agroeduwisata. Ini dibuktikan dengan keinginan peternak lebah untuk melakukan uji coba integrasi tanaman perkebunan dengan lebah madu. (Sabtu,15 Januari 2022).
Dipimpin langsung oleh peternak lebah madu, Candra Lela beserta tim melakukan pemasangan kotak dan lebah madu sebanyak empat unit diareal lahan Balai Pelatihan Pertanian Jambi sebagai uji coba integrasi tanaman perkebunan dengan lebah madu.
Candra Lela mengatakan dengan kerjasama ini diharapkan budidaya lebah madu terus berkembang sehingga selain bisa menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Bapeltan Jambi, masyarakat juga dapat memperoleh edukasi terkait dengan integrasi lahan perkebunan dengan lebah madu tersebut. Lebih lanjut, Candra Lela sebagai peternak lebah madu yang memulai usahanya dari tahun 2002 siap merangkul peternak lebah madu yang ada di Jambi melalui Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).
Sementara itu, Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy mengatakan dengan adanya peternak lebah madu yang mau bekerjasama dengan Bapeltan Jambi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan serta menambah pengalaman di sektor lebah madu. Kedepan, Kepala Balai akan berupaya mendorong peningkatkan kompetensi peternak madu melalui Sertifikasi Kompetensi dibidang perlebahan yang diawali dengan pelatihan tentang perlebahan.
Kepala Balai juga berharap dengan dibentuknya P4S dapat memudahkan peternak-peternak lebah madu yang ada di Jambi utk mendapatkan informasi atau edukasi tentang perlebahan. Selain itu dengan adanya P4S juga dapat mempermudah akses keluar khususnya untuk pemasaran produk madu.
Agroeduwisata menjadi cara yang menarik untuk lebih mengenalkan dunia pertanian kepada khalayak ramai dan jadi tren pariwisata Tanah Air yang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Program Agroeduwisata memiliki tujuan membangun model percontohan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan antar komoditas terkait, terutama florikultura, biofarmaka, buah-buahan, dan sayur-mayur, dalam satu siklus hulu hingga hilir secara berkelanjutan, alih teknologi ciptaan Kementan kepada masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, mengintegrasikan implementasi inti dan plasma dalam suatu kawasan, menjadi destinasi wisata; serta mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan adanya program ini masyarakat akan antusias dan bersemangat sehingga nantinya timbul keinginan untuk menjadi petani – petani milenial.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa Agroeduwisata merupakan kegiatan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan Agro Edu Wisata (AEW) harus hebat, termasuk infrastrukturnya, pertanamannya, dan semuanya harus hebat. Sehingga agro wisata dapat dijadikan sebagai tempat atau sarana pembelajaran dan meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini terhadap pertanian dan peternakan
Penulis: Wahyudi Narullova