Muara Tebo, Oerban.com – Dalam era milenial saat ini, kebutuhan bahan pertanian semakin hari semakin dicari. Tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, persoalan kebutuhan pangan berlaku juga di lingkup mancanegara. Untuk itu, pemerintah mengajak para petani masa kini bekerja sama menggapai pencapaian yang lebih besar dengan cara mengembangkan kemampuan dan keahlian petani melalui program Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan sarana untuk pengembangan SDM pertanian yang strategis karena dimiliki oleh, dari dan untuk petani. Dilengkapi sarana pembelajaran yang memadai dan usahatani yang berjalan dengan baik, P4S menjadi mitra pemerintah untuk mencetak SDM pertanian yang handal.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan SDM Pertanian harus dilakukan, Jika kita ingin meningkatkan produktivitas atau mengembangkan pertanian, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan dahulu kualitas SDM. Hal itu bisa dilakukan melalui sejumlah pemberdayaan, salah satunya memaksimalkan P4S, tuturnya.
P4S Rimbo Pulai, sebagai salah satu P4S binaan Kementerian Pertanian dalam hal ini Bapeltan Jambi yang berasal dari Kelurahan Sungai Bengkal, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi merupakan P4S yang kiprahnya sebagai pelopor bagi petani di sekitarnya tidak perlu di ragukan lagi. P4S yang diketuai oleh Bayu Rama ini membuktikannya dengan kegiatan pelatihan kerja pembuatan pakan ternak. Tujuan kegiatan ini yaitu pemanfaatan sumberdaya yang ada di sekitar untuk pakan ternak.
Kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan tingkat kelurahan, dimana pelaksanaannya dibiayai oleh pihak Kelurahan Sungai Bengkal dan bekerjasama dengan P4S Rimbo Pulai. Sedangkan peserta pelatihan ini berjumlah 20 orang yang berasal dari masing masing RW dalam Kelurahan Sungai Bengkal. Pelatihan ini dilaksanakan karena banyaknya peternak di sungai bengkal dan juga beternak masih secara tradisional dengan cara di lepas di padang pengembala kemudian sorenya digiring pulang. Permasalahannya pada saat musim penghujan ternak rentan sakit karena rumput basah dan sebagian tercemar genangan air dan banjir, serta pada musim kemarau ternak kekurangan pakan. Oleh karenanya diadakan pelatihan pembuatan pakan fermentasi dengan memanfaatkan bahan bahan sekitar.
Materi yang disampaikan berkaitan dengan kesehatan hewan dan pembuatan pakan ternak yang disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Kecamatan Tebo Ilir, Dewi. Setelah semua materi selesai, dilanjutkan praktek pembuatan pakan, dan sesi diskusi. Menurut Dewi pelatihan telah berjalan lancar sesuai harapan dan materi yang diberikan sudah tersampaikan dengan sepenuhnya.
Sedangkan menurut salah satu petani merasa sangat puas dengan penyampaian dari pemateri yang berkaitan dengan kesehatan ternak, baik itu sapi, kambing, maupun unggas. Mereka juga tahu bagaimana cara pengolahan pakan yang baik sehingga pakan yang di berikan kepada ternak merupakan pakan yang berkualitas dan mengandung gizi yang bagus.
Diharapkan setelah pelatihan ini perwakilan dari setiap RW bisa menerapkan pakan fermentasi ini dan tujuannya juga agar peternak tidak lagi melepas sapinya, dan mulai memelihara sapi dengan dikandangkan atau beternak secara intensif.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sudah selayaknya P4S memperoleh perhatian yang tinggi terkait perannya dalam transfer of knowledge dibidang pertanian. Bukti nyata menunjukkan bahwa metode yang paling tepat untuk mengajak petani untuk menerapkan suatu teknologi baru adalah dengan menunjukkan bukti keberhasilan petani yang menerapkan. Dimana pembaharuan desa harus di awali dari P4S di seluruh Indonesia. Berbicara mengenai pembangunan Desa berarti yang harus kita genjot adalah P4S tegas Dedi
Penulis: Syairatman