Muara Labuh, Oerban.com – Pada zaman disruptif seperti saat ini, kompetensi menjadi salah satu modal bagi sumber daya manusia pertanian untuk menumbuhkan dan mengembangkan usaha. SDM Pertanian dituntut memiliki kecakapan dalam memanfaatkan peluang usaha.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian melalui sejumlah unit di bawahnya telah banyak mengeluarkan program dan kebijakan yang bertujuan memaksimalkan potensi SDM pertanian. Berbagai program tersebut dilakukan guna membuat ekosistem usaha yang kondusif bagi SDM pertanian.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan pengembangan SDM pertanian harus dilakukan. SDM Pertanian kini dituntut untuk melakukan lebih, tidak hanya sebagai tanam dan panen. Tetapi juga harus bisa mengemas dan menjalin kemitraan untuk menjual hasil taninya atau menerapkan konsep agribisnis.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, senada dengan hal tersebut. SDM pertanian harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. Dari mengolah lahan sampai packaging, bahkan penjualan. SDM Pertanian sudah seharusnya menggarap subsistem off farm, bukan lagi on farm,” tambahnya.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, salah satu stakeholders agen pembangunan SDM pertanian di daerah yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pak Datuak terus berkomitmen dalam meningkatkan kompetensi SDM pertanian yang handal. Hal tersebut direalisasikan melalui pelatihan keterampilan barista yang digelar bekerjasama dengan PKBM Widya Dharma Nagari. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pioneer dalam rangka mengembangkan SDM pertanian dan mampu menjawab tantangan rendahnya regenerasi petani.
Pelatihan tersebut digelar di Aula Kantor Bamus Lubuk Gadang Utara dan Teras Kopi Pak Datuak. Kegiatan ini bertujuan dalam: 1) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani milineal dan generasi muda pengetahuan ttg olah kopi dan seduhan kopi; (2) Menumbuhkan semangat wirausaha bagi generasi muda; dan (3). Menyiapkan generasi muda siap pakai dg profesi Barista
Peserta yang mengikuti pelatihan ini sudah melalui seleksi dan dipilih peserta yang memiliki minat tinggi untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang penyeduhan kopi. Guna meningkatkan pemahaman tentang keterampilan barista kopi secara komprehensif, peserta juga mendapatkan materi tentang budidaya kopi, pengolahan kopi, sangria, dan tentunya seduhan kopi.
Seduhan kopi yang diajarkan meliputi seduhan menggunakan mesin dan manual. Pembelajaran juga meliputi cupping cita rasa kopi.
Salah seorang peserta pelatihan Barrista kopi Bayu Junika Putra mengatakan banyak hal baru tentang seluk-beluk kopi yang diketahuinya setelah mengikuti pelatihan Barrista kopi tersebut. “Dulu, untuk menikmati kopi saya tahunya hanya bubuk kopi ditambah gula lalu diseduh air panas”, katanya.
Tetapi imbuhnya, setelah mengikuti pelatihan tersebut dapat dipelajari proses kopi dari bibit, perawatan pasca tanam, panen, pengolahan pasca panen hingga sampai ke penikmat kopi. “Ternyata kopi tidak selalu dinikmati pakai gula atau susu, ternyata rasa kopi ada asamnya meski tanpa diberi asam karena dipengaruhi oleh cara menyeduh, bahkan ukuran pecahan biji kopi mempengaruhi rasa kopi setelah diseduh air panas”, katanya.
Narasumber pada pelatihan ini, Atila Majidi yang juga ketua P4S Pak Datuak, menyatakan bahwa peserta barista yang juga petani milenial, diharapkan juga memiliki minat dalam mengembangkan usaha dihilir industry kopi.
“diharapkan dengan adanya pelatihan ini ilmu yang diperoleh dapat dikembangkan dan dapat menjadi motivasi untuk menjadi baristaatau bahkan membuka usaha atau kedai kopi sendiri,” ujarnya.
Penulis : Ferdinal