Jakarta, Oerban.com – Semua pihak harus terus meningkatkan penerapan manajemen krisis yang baik dalam menghadapi potensi bencana alam yang terjadi di Tanah Air. Salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan data cuaca dan potensi kebencanaan dalam aktivitas keseharian.
“Sejumlah bencana alam terjadi di awal tahun ini mulai banjir, gempa bumi dan tanah longsor harus menjadi perhatian bersama dengan terus berupaya menyempurnakan upaya antisipasi dan penanggulangan bencana lewat sistem yang dimiliki,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 638 bencana alam terjadi di berbagai provinsi di Indonesia dari Januari 2022-20 Februari 2022.
Berdasarkan data BNPB tersebut, banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor merupakan kejadian yang paling dominan.
Menurut Lestari yang akrab disapa Rerie kewaspadaan harus terus ditingkatkan dengan terus mencermati data cuaca dan informasi potensi kebencanaan yang terdapat di setiap wilayah di Indonesia.
Para pemangku kepentingan di setiap daerah, ujar Legislator NasDem itu, harus segera mengupdate dan melakukan mitigasi bencana untuk menekan potensi terjadinya korban jiwa saat bencana terjadi.
Di negara yang dikelilingi rangkaian gunung berapi dari Barat hingga ke Timur, serta diapit dua samudera dan dua benua ini, tambah Rerie, Indonesia berpotensi besar mengalami bencana alam.
Karena itu, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, setiap daerah harus memiliki mekanisme penanggulangan bencana yang dipersiapkan dengan baik, sesuai potensi bencana yang dihadapi.
Selain mencermati data cuaca dan potensi kebencanaan dari sejumlah lembaga resmi yang dimiliki, ujar Rerie, berbagai upaya mitigasi bencana sangat penting untuk segera direalisasikan.
Menurut anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu, kawasan-kawasan rawan bencana di setiap daerah harus disosialisasikan dengan baik. Demikian juga berbagai cara menghadapi bencana harus menjadi pengetahuan bagi masyarakat luas.
Hidup dengan aman dan damai di negara dengan potensi bencana yang besar, tegas Rerie, membutuhkan dukungan lewat kesigapan para pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan langkah pencegahan dan penanggulangan bencana alam yang baik di Tanah Air. (*)
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
